REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Arema FC Eduardo Almeida tak mau menyalahkan pemainnya atas kekalahan 1-2 dari PSS Sleman pada laga pekan ketiga BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Ahad (19/9). Singo Edan yang sempat memimpin 1-0 melewatkan peluang sejumlah peluang untuk menambah gol. Kegagalan itu haru dibayar mahal dengan kekalahan.
"Kami harus menganalisa semuanya dan berusaha mencari solusi terbaik untuk laga selanjutnya," kata Eduardo dalam konferensi pers virtual setelah pertandingan, Ahad (19/9).
Ia mengakui tim gagal meraih tiga poin yang ditargetkan. Arema sejauh ini belum memenangkan satu pun pertandingan mereka setelah dua laga sebelumnya ditahan imbang dan kali ini kalah melawan PSS. Namun ia tidak mau berbicara tentang kesalahan individu pemain.
"Saya tidak mau berbicara tentang individu pemain. Jika tim tidak menang itu bukan karena kesalahan satu pemain. Kami butuh waktu untuk menganalisanya," kata Eduardo.
Eduardo mengaku telah memberikan strategi terbaik dan pemain yang cocok untuk menjalankannya di pertandingan. Namun menurutnya sepak bola tidak selalu berjalan sesuai rencana. Dia menilai Arema berhasil menciptakan banyak peluang, hanya semuanya tidak berbuah gol.
"Jangan salahkan pemain, biarkan mereka sendiri, jangan berikan tekanan kepada mereka," ujarnya.
Sementara itu, Rizky Dwi memastikan Singo Edan akan bekerja lebih baik untuk laga-laga selanjutnya. Menurutnya tim sudah bekerja keras, tapi keberuntungan berpihak kepada PSS.
"Kita tahu, kami kena counter attack. Ke depan kami evaluasi lagi, kerja keras agar bisa lebih baik," kata Rizky.