Senin 20 Sep 2021 06:40 WIB

Pemkot Terbitkan Edaran Siaga Bencana Hidrometeorologi

Masyarakat agar tetap mewaspadai terhadap potensi cuaca ekstrem ke depan

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Suasana pelatihan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk para relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) PMI Kota Sukabumi dalam tangank Covid-19, Kamis (19/8).
Foto: dok. Istimewa
Suasana pelatihan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk para relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) PMI Kota Sukabumi dalam tangank Covid-19, Kamis (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Aparatur pemerintah dan warga di Kota Sukabumi diminta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Hal ink mengacu pada surat edaran Wali Kota Sukabumi Nomor 360/989/BPBD/20211 tentang Peringatan Dini dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi tertanggal 17 September 2021.

'' Edaran wali kota ini dalam mendorong kesiapsiagaan segenap lapisan masyarakat,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, Ahad (19/9). Hal ini merujuk pada hasil rapat koordinasi peringatan dini dan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang digelar BNPB dan BMKG pada 14 September 2021.

Dalam surat edaran wali kota itu ungkap Zulkarnain disebutkan kepala perangkat daerah, camat dan lurah meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan aparatur pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi frekuensi kejadian bencana yang akan terus meningkat. Upayanya dengan peningkatan dan penguatan kapasitas kesiapsiagaan bencana dilaksanakan melalui berbagai cara.

Mulai dari sosialisasi, edukasi, melakukan uji sirine, latihan penanggulangan kedaruratan bencana, pembuatan peta jalur evakuasi secara partisipatif, mitigasi berbasis ekosistem, dan gerakan aksi bersih lingkungan. Selain itu mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode ke depan (hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es).

Di mana ungkap Zulkarnain, kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi dan terakhir mmeninta agar melakukan koordinasi pencegahan dan penanggulangan bencana ke BPBD Kota Sukabumi.

Zulkarnain mencontohkan, BPBD kota Sukabumi dan TNI misalnya secara bersama sama melaksanakan pemberdayaan masyarakat terhadap bencana. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap bencana yang trend nya semakin meningkat di tengah masyarakat yanh berlangsung Makodim 0607 Kota Sukabumi, Jumat (17/9) lalu.

'' Tujuannya agar kapasitas dan pemahaman masyarakat khususnya Sukabumi Raya meningkat dalam antisipasi terhadap kejadian yang trennya terus naik,'' ungkap Zulkarnain. Sehingga saat bencana datang mereka sudah tahu apa yang harus diperbuat terutama golden time untuk selamat dari malapetaka.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot berupaya mendorong upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana di tengah masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar ketika terjadi bencana bisa diantisipasi sejak awal dan tidak menimbulkan potensi kerugian baik materiil maupun korban jiwa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement