REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Australia akan mengirimkan sejumlah pejabat dan diplomatnya ke Malaysia untuk menjelaskan kerja sama pertahanan dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS), dikenal dengan AUKUS. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah.
Dalam pernyataan tertulis, Minggu (20/9), Saifuddin menjelaskan rencana ini telah dibahas dalam percakapan telepon antara Saifuddin dengan senator Australia, Marise Payne. "Saya telah menyetujui proposal Marise Payne untuk mengirim pejabat ke Malaysia guna memberikan kami klarifikasi dan pemahaman lebih lanjut tentang masalah ini," kata Saifuddin, dalam pernyataan itu.
Saifuddin menegaskan sikap Malaysia yang tetap teguh dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional di kawasan Indo-Pasifik, termasuk isu-isu yang berkaitan dengan perlucutan senjata nuklir, non-proliferasi nuklir, dan penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
"Sikap Malaysia tentang masalah ini telah dibahas dan disepakati dalam pertemuan Kabinet Jumat lalu," kata dia.
Pada 15 September, Australia, Inggris dan Amerika Serikat mengungkapkan kerja sama pertahanan trilateral. Salah satu isinya, Australia akan dilengkapi dengan armada kapal selam bertenaga nuklir canggih.
Sejumlah negara menyampaikan keprihatinan atas kerja sama tersebut dan meminta Australia meninggalkan permainan kekuatan dan pengembangan senjata nuklir di wilayah Indo-Pasifik.