REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut masyarakat dunia saat ini tercengang melihat Indonesia karena mampu melewati masa krisis pengendalian pandemi Covid-19. Menurut dia, keberhasilan pengendalian ini berkat kolaborasi dalam menangani penyebaran penyakit dari virus SARS CoV-2 itu.
"Hari ini dunia menengok ke Indonesia dengan rasa cengang, betapa kita bisa menjalani masa ujian kemarin dengan baik. Sekarang kita berada di fase yang jauh, jauh lebih aman," kata Anies pada peringatan Rapat Raksasa Ikada di Balai Kota Jakarta, Senin (20/9).
Menurut dia, Indonesia yang dapat melewati masa sulit dari pandemi Covid-19 berkat kerja sama seluruh komponen, baik yang berada di jajaran atas nama negara dan atas nama rakyat dengan berbagai badan di dalamnya.
Anies pun melihat ada persamaan antara bersatunya rakyat dan pemerintah saat Rapat Raksasa di Lapangan Ikada pada 19 September 1945 dengan penanganan pandemi saat ini. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan penanganan pandemi menjadi tugas bersama baik pemerintah dan juga rakyat.
"Ini mengulang peristiwa September 1945 ketika rakyat dan para pemimpinnya menyatakan sebarisan, menyatakan selangkah dan menyatakan bergerak bersama," ucapnya.
Ia mengajak sinergi kerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19 harus diteruskan di berbagai aspek agar dapat terus menekan penularan virus corona. Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menyatakan, secara nasional, situasi kasus Covid-19 saat ini berada di level dua atau menurun dari Juli 2021 yang berada di level empat.
Laju kasus Covid-19 di Indonesia juga menurun hingga 92 persen dari situasi puncak gelombang kedua yang mencapai 43.925 kasus pada Selasa (7/9).
Sedangkan khusus di Jakarta, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta per Ahad (19/9) persentase kasus positif Covid-19 semakin menurun. Dalam sepekan terakhir persentase kasus positif mencapai 1,2 persen dari jumlah orang di tes usap berbasis polymerasechainreaction (PCR) sebanyak 116.653 orang.
Persentase kasus positif itu juga sudah di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO) sebesar lima persen. Adapun jumlah orang dites PCR itu juga melebihi standar WHO yakni sebanyak 10.645 orang dalam sepekan.