REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kontak tembak antara anggota TNI-Polri dan kelompok separatis teroris (KST) kembali terjadi di Distik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua pada Senin (20/9) pagi WIT. Sebelumnya, KST beraksi dengan membakar Puskesmas Kiwirok hingga bank, yang menyebabkan tenaga kesehatan (nakes) tewas.
"Memang betul tadi pagi ada kontak tembak di Kiwirok, namun tidak ada korban jiwa terutama di kalangan anggota TNI-Polri," kata Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito saat dihubungi dari Kota Jayapura, Senin.
Dia mengatakan kontak tembak yang terjadi itu dengan kelompok Lamek Taplo yang sejak Senin, melakukan baku tembak dan menyerang warga sipil yang bertugas sebagai nakes di Kiwirok. Akibat penyerangan kepada nakes, Gabriela Meilan meninggal dunia setelah terjatuh bersama tiga rekannya kedalam jurang dan dianiaya kawanan KST.
Jenazah Gabriela baru berhasil dievakuasi Jumat (17/9) sore WIT, setelah mendapat bantuan pinjaman peralatan dari SAR Jayapura. Kini jenazah disemayamkan di rumah anggota Koramil Kiwirok.
Cahyo mengakui, saat ini, personel TNI-Polri yang bertugas di Kiwirok relatif cukup banyak setelah ada penambahan dari Brimob. Personel TNI-Polri sudah cukup banyak setelah satu peleton Brimob dan anggota TNI tiba di Kiwirok.
Empat nakes dari sembilan nakes yang menjadi korban penganiayaan KKB saat ini masih dirawat di RS Marthen Indey, Jayapura. Keempat nakes yang masih dirawat, yakni dr Restu Pamanggi, Katrianti Tandila, Emanuel Abi, dan Kristina Sampe Tonapa.