Senin 20 Sep 2021 16:25 WIB

Studi: India Baru Bisa Capai Emisi Nol Karbon pada 2065-2070

Pemerintah India belum menargetkan tahun berapa negaranya bisa mencapai nol emisi

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Warga Delhi menyeberangi jalanan di New Delhi yang tersaput kabut asap. Pemerintah India belum menargetkan tahun berapa negaranya bisa mencapai nol emisi.
Foto: Saumya Khandelwal/Reuters
Warga Delhi menyeberangi jalanan di New Delhi yang tersaput kabut asap. Pemerintah India belum menargetkan tahun berapa negaranya bisa mencapai nol emisi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - India dapat mencapai nol bersih untuk emisi karbon pada tahun 2065-2070. Gas rumah kaca negara diprediksi mencapai puncaknya pada 2035, serta negara tersebut bakal membatasi penggunaan batu bara dalam 10 tahun ke depan.

Hal tersebut dilaporkan dalam rilis studi terbaru yang ditulis bersama oleh mantan wakil ketua komisi perencanaan Montek Singh Ahluwalia seperti dilansir laman Hindustan Time, Senin (20/9). Studi tersebut menyebut target itu dapat menjadi syarat bagi negara-negara kaya untuk menggandakan pendanaan iklim menjadi 200 miliar dolar AS per tahun dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga

Studi tersebut sangat menganjurkan India harus berkomitmen untuk target tahun nol bersih emisinya. Argumen tradisional India pada Konferensi Iklim Paris 2015 akan menunjukkan bahwa tujuan pembangunan tidak lagi berlaku bagi landasan diplomatik karena tersedianya alternatif energi non emisi yang layak.

Nol bersih dicapai ketika jumlah gas rumah kaca yang dipancarkan sama dengan jumlah gas berbahaya yang dikeluarkan dari atmosfer melalui penyerapan atau pemisahan karbon. Ini adalah proposal yang paling hangat diperdebatkan untuk Konferensi iklim Glasgow (CoP). Sebab Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengatakan bahwa mencapai nol bersih pada tahun 2050 diperlukan untuk menjaga kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat ke tingkat pra-industri pada akhir tahun 2100.

Pemerintah India belum menargetkan tahun berapa negaranya bisa mencapai nol emisi. India merupakan negara ketiga penghasil emisi terbesar di dunia. Sementara dua penghasil emisi terbesar di dunia yakni China dan Amerika Serikat (AS) sudah menargetkan tahun berapa mereka menolkan emisinya.

KTT iklim Glasgow adalah konferensi tentang perubahan iklim di bawah payung PBB yang merupakan kelanjutan dari COP21 atau yang dikenal Perjanjian Iklim Paris 2015. Negara-negara menetapkan yang disebut sebagai Nationally Determined Contribution (NDC).

NDC adalah istilah diplomasi perubahan iklim untuk target penurunan emisi gas rumah kaca. NDC menjadi komitmen negara partisipan COP21 atas perubahan iklim dengan menahan laju pemanasan global di bawah dua derajat Celcius, bahkan bisa ditekan sampai 1,5 derajat Celcius di bawah tingkat pra-industrialisasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement