REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengaku optimistis pendapatan per kapita Indonesia pada 25 tahun mendatang bisa meningkat lima kali lipat. Hal ini mengingat selama 20 tahun lebih, pendapatan per kapita mulai mengalami perbaikan.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan target tersebut bisa diwujudkan dengan kerja keras seperti yang dilakukan selama 25 tahun terakhir, pascareformasi pada akhir 1998. "GDP per kapita kita lima kali lipat dari sekarang kalau bisa bekerja keras dan bekerja lebih dari yang dilakukan saat ini," ujarnya saat webinar Special Event InFest inkubasi, Senin (20/9).
Menurutnya sejak era reformasi pertumbuhan pendapatan per kapita terus naik bahkan saat pembangunan nasional dimulai pada 1970 meskipun saat itu pendapatan per kapita masih kecil.
“Namun kembali jatuh saat krisis 1998. Saat itu pendapatan per kapita dimulai lagi dari 500 dolar AS per kapita,” ucapnya.
Suahasil menyebut puncaknya pada 2019, pendapatan per kapita tembus di atas empat ribu dolar AS. Namun akibat pandemi Covid-19, pendapatan per kapita nasional saat ini turun ke angka 3.800-3.900 dolar AS.
"Tahun 2019 kita melewati 4.000 dolar AS per kapita, tapi gara-gara Covid-19 turun ke angka 3.800-3.900 dolar AS per kapita," ucapnya.
Menurutnya dalam rentang waktu 2000-2020 pendapatan per kapita secara nominal tujuh ratus dolar AS menjadi empat ribu dolar AS atau naik empat sampai lima kali lipat dalam waktu 20 tahun. Maka itu dia optimistis bila pembangunan dan cara kerja dilakukan dengan cara yang sama dan lebih ditingkatkan bisa menghantarkan Indonesia memiliki pendapatan per kapita di atas 10.000 dolar AS pada 25 tahun mendatang.
"Kita harus bekerja sama kerasnya dengan 20 tahun lalu ke 25 tahun sekarang dan bahkan lebih keras, dan ini yang kita harus siapkan," ucapnya.