Senin 20 Sep 2021 16:46 WIB

Banyumas Masuk PPKM Level 3, Bupati: Faktor Aglomerasi

Meski masuk PPKM level 3, yang penting fakta di lapangannya kita sudah masuk level 2

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Polisi melakukan penutupan ruas jalan Jenderal Sudirman di Simpang Palma, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (3/7/2021). Satgas COVID-19 Kabupaten Banyumas melakukan penutupan sejumlah ruas jalan protokol, mulai pukul 14.00 -06.00 WIB selama masa PPKM darurat, untuk mengurangi pergerakan dan mencegah warga berkumpul.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Polisi melakukan penutupan ruas jalan Jenderal Sudirman di Simpang Palma, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (3/7/2021). Satgas COVID-19 Kabupaten Banyumas melakukan penutupan sejumlah ruas jalan protokol, mulai pukul 14.00 -06.00 WIB selama masa PPKM darurat, untuk mengurangi pergerakan dan mencegah warga berkumpul.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Dalam perpanjangan PPKM yang diumumkan Ahad (19/9), pemerintah pusat tetap menetapkan Kabupaten Banyumas berstatus PPKM level 3. Terkait hal ini, Bupati Achmad Husein menyebutkan, hal itu sepertinya lebih disebabkan faktor aglomerasi.

''Dalam penilaian PPKM tersebut, Kabupaten Banyumas tidak berdiri sendiri. Karena kedudukannya sebagai pusat pertumbuhan di wilayah eks Karesidenan Banyumas, maka penetapan status PPKM Kabupaten Banyumas tetap mempertimbangkan daerah sekitarnya,'' jelasnya, Senin (20/9).

Kalau secara fair, jelas Husein, wilayah Kabupaten Banyumas jelas sudah masuk wilayah PPKM level 2. Bahkan dia menyebutkan, status PPKM level ini seharusnya sudah berlangsung sejak tiga pekan lalu. ''Berbagai indikator yang digunakan untuk menetapkan status PPKM, selama tiga minggu lalu Banyumas sudah masuk level tiga,'' katanya.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan, jelas Husein, jumlah kasus Covid 19 baru sejak sepekan terakhir sudah jauh di bawah indikator PPKM level 3.  Sejak 11 September hingga 18 September 2021, rata-rata temuan kasus baru hanya berkisar 10 kasus hingga 33 kasus per hari.  ''Jumlah temuan kasus baru ini, sudah jauh di bawah jumlah temuan kasus pada status PPKM level 3 yang ditetapkan sebanyak  900 sampai 2.699 kasus per minggu,'' katanya.

Demikian juga dengan jumlah pasien Covid 19 yang dirawat di rumah sakit. Dia menyebutkan, sepanjang 11 September hingga 18 September, pasien baru yang dirawat bervariasi antara 2 hingga 17 pasien per hari.  Total dalam sepekan, ada 74 pasien baru yang dirawat.  Jumlah ini juga sudah jauh di bawah kriteria PPKM level 3, yang berkisar 180-539 kasus per pekan.

Termasuk mengenai pasien yang meninggal, Husein menyebutkan, jumlahnya terus mengalami penurunan. Dalam sepekan terakhir, jumlah pasien Covid 19 yang meninggal tercatat sebanyak 25 pasien. Jumlah ini, juga sudah dibawah ketentuan PPKM level 3 yang ditetapkan sebanyak 36-89 kasus kematian per pekan.

Terkait hal ini, Husein hanya menyebutkan yang penting faktanya di lapangan. ''Meski pun Banyumas masih masuk PPKM level 3, yang penting fakta di lapangannya kita sudah masuk level 2,'' katanya.

Terkait masalah obyek wisata, Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani, mengatakan seluruh tempat wisata di Banyumas, saat ini sudah dibuka untuk umum. ''Sudah dibuka semua sejak Sabtu kemarin,'' jelasnya.

Meski demikian dia menyebutkan, protokol kesehatan yang diterapkan mengacu pada simulasi yang dilakukan. Antara lain, jumlah pengunjung hanya dibatasi 25 persen dari kapasitas obyek wisata. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement