REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Gunung berapi di Pulau La Palma, Spanyol, meletus pada Ahad (19/9), menyemburkan lahar, asap, dan abu, serta menyebabkan ribuan penduduk mengungsi. Itu adalah pertama kalinya gunung berapi Cumbre Vieja, yang terletak di Kepulauan Canary di Samudra Atlantik, meletus sejak 1971.
Pasukan Pengawal Sipil Spanyol mengatakan mereka sedang mengevakuasi antara 5.000 hingga 10.000 penduduk dari daerah yang terkena dampak. Sejauh ini, asap dan lahar telah mempengaruhi empat jalan raya utama.
Pada Ahad, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan bahwa dia menunda rencana perjalanannya ke New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, dan sebaliknya akan mengunjungi La Palma. Letusan itu sudah diprediksi oleh para ilmuwan Spanyol yang mulai mencatat peningkatan aktivitas seismik di daerah tersebut. Selama delapan hari terakhir, sekitar 25.000 gempa kecil terdeteksi.
Menurut sejumlah ilmuwan Spanyol, meskipun letusan tersebut tergolong normal dan tidak berdampak pada bandara di pulau kecil itu, tetapi letusan bisa berlangsung berminggu-minggu. Presiden Kepulauan Canary Angel Victor Torres mengonfirmasi tidak ada korban jiwa ataupun korban luka yang dilaporkan sejauh ini.