REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah saat ini waspada atas varian Covid-19 yang baru. Untuk mencegah adanya penularan baru, pemerintah memperketat pintu kedatangan dari luar negeri.
Pengetatan itu, kata Luhut tak hanya dari kedatangan udara, tetapi juga laut dan darat. Luhut merinci untuk kedatangan luar negeri hanya bisa masuk dari Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi, Manado.
"Sedangkan untuk laut hanya bisa lewat Batam dan Tanjung Pinang. Untuk darat hanya bisa melalui perbatasan Entikong, Nunukan dan Motaain," ujar Luhut.
Selain pengetatan pintu masuk, pemerintah juga memberlakukan proses karantina yang ketat. Ia menjelaskan masa karantina selama delapan hari dan melakukan testing PCR sebanyak tiga kali.
"TNI dan Polri akan ditugaskan untuk melakukan peningkatan pengawasan di jalur-jalur tikus, baik di darat maupun laut," ujar Luhut.
Luhut tak menampik bahwa saat ini Presiden sangat khawatir adanya gelombang baru dari varian baru. Untuk itu, kata Luhut Presiden meminta semua pihak menjaga diri dan memperketat pergerakan.
"Salah satu risiko berasal dari LN terutama melihat masih tingginya kasus Covid-19 di negara-negara tetangga. Kita juga tidak ingin lagi kecolongan lolosnya varian baru, seperti Mu dan Lambda, masuk ke Indonesia," ujar Luhut.