REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan penggabungan sejumlah BUMN klaster pangan merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Arya mengatakan proses merger ditujukan terhadap BUMN yang memiliki fokus bisnis yang sama. Ia mencontohkan penggabungan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri yang sama-sama bergerak di sektor pertanian, PT Perikanan Nusantara (Perinus) yang bergabung dengan PT Perikanan Indonesia (Perindo) yang memiliki fokus perikanan, serta BGR Logistics yang dimerger ke dalam Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang sama-sama bergerak di sektor perdagangan dan logistik.
"Kita ingin membuat ketahanan pangan dan selama ini banyak sekali perusahaan BUMN berjalan sendiri-sendiri padahal kerjanya tidak jauh-jauh, akhirnya dimerger," ujar Arya saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (20/9).
Arya menilai proses penggabungan ini juga bagian dalam pembetukan holding BUMN pangan yang dipimpin PT RNI. Arya meyakini proses penggabungan sejumlah BUMN klaster pangan akan memperkuat ekosistem pangan nasional ke depan.
"Ini langkah Pak Erick Thohir supaya satu kesatuan ekosistem dalam membantu indtri pangan dan BUMN-BUMN dengan diholding mereka akan lebih fokus, kuat, dan tidak saling bersaing," ucap Arya.
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengatakan Komisi VI DPR mendukung Kementerian BUMN dalam menggabungkan sejumlah BUMN sebagai proses menuju holding BUMN pangan. Bentuk dukungan ini, ucap Andre, telah disampaikan Komisi VI DPR dalam sejumlah rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan juga klaster BUMN pangan yang terdiri atas RNI sebagai induk klaster, PPI, BGR Logistics, Sang Hyang Seri, PT Pertani, Perindo, Perinus, PT Berdikari, dan PT Garam.
"Ini sudah pernah kami bahas dalam rapat dan Komisi VI sudah memberikan dukungan politik kepada Kementerian BUMN untuk menggabungkan sehingga Menteri BUMn lapor ke presiden dan muncul tiga peraturan pemerintah (PP) tersebut," ujar Andre.
Andre menilai penggabungan sejumlah BUMN akan menciptakan efisiensi dan mendorong efektivitas, kinerja, dan pengembangan bisnis BUMN ke depan.