REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menegaskan klub yang masih menunggak gaji pemain tidak bisa bermain di Liga 2 2021. Ia menegaskan, itu sudah aturan baku.
"Pokoknya, semua harus beres sebelum kick off," kata Akhmad Hadian kepada Antara di Jakarta, Senin (20/9).
Menurut pria asal Jawa Barat tersebut, pihaknya terus berkomunikasi dengan tim-tim yang masih bermasalah soal gaji. Beberapa klub tersebut, di antaranya Kalteng Putra dan Persekat Tegal.
Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) mencatat sampai 14 September 2021, Kalteng Putra masih menunggak gaji 26 pemain. Sementara Persekat Tegal juga memiliki permasalahan serupa dengan tujuh pemainnya. Total utang Persekat mencapai Rp218 juta.
"Khusus untuk Kalteng Putra, mereka berjanji kepada PSSI, dan kami akan segera menyelesaikannya pekan ini, sebelum Liga 2 dimulai," tutur Akhmad Hadian.
Soal tunggakan gaji ini, Akhmad Hadian mengaku bersyukur liga, baik itu Liga 1 dan 2, bergulir kembali. Dengan adanya kompetisi, klub mau tidak mau harus menuntaskan kewajiban mereka agar bisa terlibat di dalamnya.
"Kalau liga ini tidak bergulir, mungkin urusan gaji itu tak selesai-selesai," ujar Akhmad Hadian.
Liga 2 Indonesia 2021 direncanakan berlangsung 26 September-19 Desember 2021. Pendaftaran pemain untuk kompetisi ini ditetapkan sampai 10 Oktober 2021.
Pada fase penyisihan grup Liga 2, yang bergulir dengan format double round robin, sebanyak 24 tim peserta dibagi ke dalam empat grup. Setiap laga penyisihan grup akan dilaksanakan di wilayah yang berbeda.
Adapun empat tim yang menjadi tuan rumah penyisihan grup, antara lain Sriwijaya FC (Grup A), Martapura Dewa United (Grup B), Persis (Grup C) dan Kalteng Putra (D).
Seluruh laga Grup A digelar di Stadion Jakabaring, Palembang, lalu Grup B di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta. Kemudian pertandingan-pertandingan Grup C berlangsung di Stadion Manahan, Solo, dan Grup D di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya.