REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Yayasan Bakrie Amanah bersama Baitulmaal Muamalat (BMM) lakukan seremoni peletakan batu pertama pembangunan Rumah Harapan Untuk Negeri di Kampung Cipetir, Desa Sukamuju, Kec. Kadudampit, Kab. Sukabumi (20/9). Seremoni ini dilakukan secara hybrid, yaitu perpaduan luring dan daring.
Rumah Harapan Untuk Negeri merupakan rumah yang dibangun untuk masyarakat dhuafa hasil kolaborasi antara Bakrie Amanah dengan BMM dan berkomitmen untuk membangun 10 rumah di tanah wakaf warga.
Berbeda dengan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang dilakukan oleh pemerintah, Rumah Harapan Untuk Negeri bukan merupakan renovasi rutilahu, namun dibangun untuk keluarga dhuafa yang saat ini belum mempunyai rumah sebagai kebutuhan primer. Hal ini dikatakan oleh Maulana Adnan perwakilan Dewan Pengurus Yayasan Bakrie Amanah.
Maulana Adnan, selanjutnya mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, Bakrie Amanah sangat antusias dalam membangun rumah-rumah layak huni bagi keluarga dhuafa. Menurutnya, rumah menjadi salah satu kebutuhan primer masyarakat yang sangat penting. Selain untuk berteduh, melalui rumah yang layak tentunya hal ini akan memotivasi masyarakat untuk maju dan berkembang serta berusaha untuk bisa lebih baik lagi.
“Tujuan kami, dengan membangun rumah-rumah untuk keluarga dhuafa selain digunakan sebagai tempat berteduh dan tinggal yang nyaman, rumah juga menjadi salah satu tempat kreatifitas untuk menghasilkan karya-karya dalam membangun ekonomi. Kita sudah bangunkan rumah yang nyaman, kita juga harus dorong kepada seluruh penerima manfaat untuk terus semangat dalam memperbaiki ekonomi kehidupan,” ujar Maulana Adnan dalam sambutannya di tengah warga yang menghadiri acara peletakan batu pertama Rumah Harapan Untuk Negeri.
Maulana Adnan juga menambahkan bahwa kolaborasi Bakrie Amanah dengan BMM adalah kali kedua setelah sebelumnya membangun kembali 33 rutilahu yang berada di Sukabumi ini.“Saya berharap, kolaborasi ini tak hanya sampai disini. Setelah selesai pembangunan Rumah Harapan Untuk Negeri dapat dilanjutkan dengan program pembinaan dan pendampingan pemberdayaan masyarakat di Kp. Cipetir ini,” tuturnya.
Kampung Cipetir merupakan salah satu kawasan yang strategis, sangat dekat dengan beberapa tempat wisata yang terkenal seperti Situ Gunung jembatan gantung terpanjang di Indonesia.
Maulana juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur yang telah berkontribusi sehingga pembangunan Rumah Harapan Untuk Negeri dapat terlaksana termasuk kepada Mitra Kerja sama dalam hal ini BMM yang kembali menunjukkan kesamaan visi-nya dalam mengangkat keluarga dhuafa dan PT Bangun Bantala Indonesia selaku pelaksana pembangunan dan Yayasan Muhammadiyah Cipetir yang telah mempercayakan tanah wakafnya untuk pembangunan Rumah Harapan Untuk Negeri ini.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat, Novi Wardi mengatakan lembaganya dengan Bakrie Amanah dapat kolaborasi kembali dalam membantu umat melalui program Rumah Harapan untuk Negeri. BMM dan Bakrie Amanah berkomitmen untuk membangun 10 rumah di tanah wakaf warga untuk masyarakat dhuafa. Ia berharap dengan adanya rumah layak huni ini akan dapat meringankan beban dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terutama di masa pandemi seperti saat ini.
"Terima kasih kepada seluruh pihak terkait atas bantuan dan kontribusinya dalam program Rumah Harapan untuk Negeri, semoga kedepannya BMM dan Bakrie Amanah dapat terus bergerak dalam memfasilitasi kebaikan untuk masyarakat.”