REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan mengakui adanya dugaan pesawat Rimbun Air yang jatuh di sekitar Bilogai mengangkut barang bangunan melebihi kapasitas. Karena itu, pihaknya terus melakukan penyelidikan guna mengungkap dugaan tersebut.
"Itu akan dikolaborasi dengan hasil Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kotak hitam sudah diserahkan ke KNKT," kata Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan, Senin (20/9).
Dia menjelaskan, ada beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan terkait dugaan tersebut mengingat insiden yang menewaskan tiga crew bukan semata-mata disebabkan cuaca buruk. Di TKP jatuhnya pesawat ditemukan material bangunan seperti semen, pipa besi, triplek, dan BBM jenis solar.
Pihaknya juga mendapat laporan bila sebelum terbang pesawat tersebut sempat mengalami perbaikan. "Mudah-mudahan hasil penyelidikan dapat mengungkap lebih jauh terutama apakah pesawat tersebut benar-benar mengangkut barang berlebih atau tidak, " kata Sandi.
Pesawat Rimbun Air dengan nomor penerbangan PK-OTW, sempat dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan Nabire-Sugapa, Rabu (15/9). Pesawat kemudian ditemukan di ketinggian 2.400 meter di sekitar Bilogai.
Pilot Mirza, co-pilot Fajar, dan teknisi Iswahyudi ditemukan meninggal dunia di lokasi. Jenazah ketiganya sudah dimakamkan di kampung halamannya masing-masing.