Pemkot Madiun Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Madiun Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (ilustrasi). | Foto: Antara/Siswowidodo
REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah setempat.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan delapan SMP yang melaksanakan PTM terbatas pada kesempatan pertama ini, di antaranya SMPN 1, SMPN 3, SMPN 13, dan SMPN 14. "PTM terbatas hari ini lancar. Hasilnya cukup bagus. Sebelum masuk kelas, kita 'swab' (tes usap) antigen semua. Kalau ada temuan yang sakit langsung kita bawa ke rumah sakit," ujarnya saat memantau PTM terbatas di sejumlah SMP negeri di daerah itu, Senin (20/9).
Dia menyebut dari 1.200 pelajar yang menjalani tes antigen menjelang PTM terbatas, tidak ada temuan kasus positif. "Alhamdulillah semua negatif. Artinya anak-anak ini sehat. Kalau sehat ketemu sehat, sudah. Mau berkegiatan juga aman. Setelah ini orang tua pelajar yang belum divaksin juga kita data. Petugas akan datang untuk vaksin di tempat," kata dia.
Selain melihat kegiatan PTM, ia memeriksa kesiapan sarana dan prasarana sekolah dalam penerapan protokol kesehatan, antara lain ketersediaan tempat cuci tangan, sabun atau penyanitasitangan, dan kesiapan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS, kata Maidi, harus maksimal.
UKS juga harus bisa melakukan tes usap antigen secara mandiri. Oleh karena itu, berbagai fasilitas segera dipenuhi, termasuk kesiapan petugas dari pihak sekolah. "UKS harus menyesuaikan dengan kondisi. Kalau era pandemi seperti sekarang ini, ya harus bisa melakukan antigen. Akan kita persiapkan semuanya," kata dia.
Ia juga meninjau pelaksanaan vaksinasi dosis kedua untuk pelajar SMP, seperti di SMPN 14 Kota Madiun. Vaksinasi dengan sasaran pelajar memang terus dikejar.
Setidaknya, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 90 persen, sedangkan pemberian dosis kedua sedang dimulai. Tercatat di Kota Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Senin ini mencapai 7.172 orang.
Dari jumlah itu, 6.587 orang telah sembuh, 49 dalam perawatan, 42 orang isolasi terpadu, dan 494 orang meninggal dunia. Per Senin ini, tambahan kasus terkonfirmasi positif ada lima orang, sembuh 15 orang, dan meninggal dunia nihil, dengan pelacakan 142 orang.