Selasa 21 Sep 2021 06:46 WIB

Prancis Bantah Lobi Eropa Batalkan Dagang dengan Australia

Prancis geram kehilangan kesepakatan penjualan kapal selam dengan Australia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: EPA-EFE/Michel Euler
Presiden Prancis Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis membantah laporan bahwa pihaknya melobi Uni Eropa untuk membatalkan kesepakatan perdagangan dengan Australia. Saat ini Paris diketahui tengah terlibat perselisihan dengan Canberra menyusul pembatalan kesepakatan pembelian kapal selam.

“Pada tahap ini, negosiasi terus berlanjut dan ada minat yang kuat bagi Australia untuk memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa,” kata Duta Besar Prancis untuk Australia Jean-Pierre Thebault saat diwawancara ABC News dari Paris, Senin (20/9).

Baca Juga

Menurut Thebault, kesepakatan semacam itu berpotensi memberi sejumlah besar manfaat bagi Australia. Saat ini Thebault telah ditarik pulang ke Paris oleh Pemerintah Prancis. Sementara itu, Menteri Perdagangan Australia Dan Tehan mengungkapkan dia akan melakukan perjalanan ke Prancis dalam beberapa pekan mendatang untuk negosiasi perdagangan.

“Ada pemahaman yang kuat dari perjalanan saya baru-baru ini ke Eropa untuk membahas perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Ini adalah kepentingan bersama Australia dan Eropa,” kata Tehan yang sempat berkunjung ke Eropa pada April lalu.

Pada Senin, Perdana Menteri Australia Scott Morrison melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS) untuk bertemu Presiden Joe Biden. Dia pun hendak berpartisipasi dalam forum keamanan Quad yang turut diikuti pemimpin Jepang dan India. “Ini semua tentang, selalu tentang memastikan bahwa kepentingan kedaulatan Australia akan didahulukan guna memastikan warga Australia di sini dapat hidup damai dengan banyak orang lain di kawasan kami, karena itulah yang kami inginkan sebagai negara yang damai dan bebas,” kata Morrison sebelum bertolak ke Washington.

Baca juga : Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir Virtual di Sidang Umum PBB

Prancis telah mengkritik keras pembentukan aliansi Australia, Inggris, dan AS atau dikenal dengan istilah AUKUS. Pasalnya, pasca-pembentukan pakta tersebut, Australia membatalkan kontrak pembelian kapal selam diesel-elektrik bernilai sekitar 66 miliar dolar AS dengan Prancis.

Kemudian pada saat bersamaan, Canberra mengumumkan bakal membeli kapal selam bertenaga nuklir dari Washington. Prancis telah menarik duta besarnya untuk Australia dan AS pasca-pengumuman pembatalan kontrak pembelian kapal selam tersebut.

 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement