Selasa 21 Sep 2021 07:32 WIB

Ratusan Siswa Perempuan Afghanistan Kabur ke Kanada

Para siswa perempuan Afghanistan dapat bantuan Pangeran Charles

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Para wanita berbaris menuntut hak-hak mereka di bawah pemerintahan Taliban selama demonstrasi di dekat bekas gedung Kementerian Urusan Wanita di Kabul, Afghanistan, Ahad, 19 September 2021.
Foto: AP
Para wanita berbaris menuntut hak-hak mereka di bawah pemerintahan Taliban selama demonstrasi di dekat bekas gedung Kementerian Urusan Wanita di Kabul, Afghanistan, Ahad, 19 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO – Sekitar 200 siswa perempuan dan penari melarikan diri dari Afghanistan dengan bantuan amal Pangeran Charles di Toronto, Kanada. Para gadis dan keluarga mereka akan menetap di provinsi Saskatchewan Kanada dalam beberapa pekan kedepan.

“Kami akan menggunakan semua opsi untuk membantu pengungsi Afghanistan mendapatkan keselamatan di negara kami. Kami menawarkan perlindungan kepada perempuan dan minoritas yang teraniya. Inilah respons kemanusiaan Kanada terhadap krisis di Afghanistan,” kata Menteri Imigrasi Kanada, Marco Mendicino.

Baca Juga

Para pengungsi melarikan diri dari pemerintahan sementara Taliban Afghanistan yang memutuskan anak perempuan tidak dapat kembali ke sekolah menengah. Mereka berusaha keluar melalui bandara di Kabul tapi cara itu terlalu bahaya. Akhirnya, mereka menghabiskan waktu beberapa pekan menemukan jalan aman melalui darat dan berhasil mencapai Pakistan.

Dilansir Middle East Monitor, Selasa (21/9), pada 2010, Pangeran Charles dari Inggris mendirikan Prince\'s Charities Canada yang cabang Torontonya memainkan peran dalam perencanaan pelarian itu. Kelompok itu menyatakan rasa syukur setelah mengetahui pengunsi Afghanistan keluar dengan selamat.

“Mereka adalah komunitas yang sangat menginspirasi dan sekarang memiliki kesempatan untuk tumbuh dan melanjutkan pendidikan di Kanada,” kata Ketua Prince\'s Charities Canada, Mark Fell.

Dalam waktu sekitar tiga pekan, para gadis dan keluarga mereka akan melakukan perjalanan ke Saskatoon, Saskatchewan di mana mereka akan menetap setelah melalui karantina Covid-19. 

Saskatoon memiliki populasi sekitar 274 ribu orang. Menurut Taylor dan Francis, perusahaan yang berbasis di Inggris yang menerbitkan jurnal akademik dan buku, sensus 2016 Kanada menunjukkan ada sekitar 76 ribu warga Afghanistan yang tinggal di Kanada. 

 

Sumber: middleeastmonitor 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement