'Peningkatan Akses Pendidikan Prioritas Penting Pemerintah'
Red: Fernan Rahadi
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Dukungan Akses Pendidikan Jarak Jauh dan Peningkatan Nutrisi Bagi Peserta Didik antara Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) dengan Kemendikbudristek yang turut disaksikan secara terbatas oleh jajaran manajemen kedua belah pihak, Jumat (17/9). | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jumeri mengatakan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan merupakan salah satu prioritas penting pemerintah sebagai upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk Indonesia maju.
"Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun seluruh lapisan masyarakat, agar memiliki kesadaran dan tanggung jawab bersama untuk ikut berkontribusi dengan perannya masing-masing," ujar Jumeri usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Dukungan Akses Pendidikan Jarak Jauh dan Peningkatan Nutrisi Bagi Peserta Didik antara Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) dengan Kemendikbudristek yang turut disaksikan secara terbatas oleh jajaran manajemen kedua belah pihak, Jumat (17/9).
Oleh karena itu, kata Jumeri, Kemendikbudristek mengapresiasi dan terima kasih kepada Danone Indonesia yang kembali hadir untuk bekerja sama dengan memberikan bantuan yang lebih banyak dengan jangkauan wilayah yang juga lebih luas, dalam upaya untuk membantu peningkatan akses pendidikan jarak jauh dan akses nutrisi bagi peserta didik. Kerja sama dalam peningkatan kualitas belajar serta layanan pendidikan ini merupakan salah satu contoh praktik baik kemitraan pemerintah dan sektor usaha untuk mendukung pendidikan anak-anak Indonesia guna mewujudkan Merdeka Belajar.
Sebagaimana dirasakan bersama, pandemi telah membawa dampak besar bagi seluruh sektor, termasuk bagi dunia pendidikan. Padahal, pendidikan merupakan pilar penting dalam mengubah masa depan suatu bangsa, dan harus dilakukan sejak anak berusia sedini mungkin. Selain itu, kondisi saat ini masih menunjukkan bahwa sembilan dari 10 anak Indonesia masih menghadapi tantangan, termasuk dalam pemenuhan akses pendidikan dan juga nutrisi. "Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi tersebut dapat mengancam kemajuan masa depan anak Indonesia, terutama mereka yang berada dalam kondisi yang kurang beruntung," kata Jumeri.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menyambut baik kerja sama dengan Kemendikbudristek. Dikatakan Vera, kerja sama ini merupakan salah satu upaya merefleksikan visi Danone Indonesia yaitu ‘One Planet, One Health’, yang juga berkaitan dengan sektor pendidikan.
"Sejalan dengan visi pemerintah dalam mempersiapkan dan membangun SDM unggul, kami percaya bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk maju, sehingga tidak ada anak yang boleh tertinggal dalam mendapatkan akses kemajuan, termasuk akses pendidikan dan nutrisi. Maka dari itu, kerja sama dengan Kemendikbudristek merupakan salah satu langkah konkret kami untuk bersama-sama memperkuat pendidikan dan kualitas hidup masyarakat di masa depan, tidak terkecuali anak-anak yang saat ini memiliki tantangan kesulitan akses," ungkap Vera.
Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM), yang telah hadir di Indonesia selama lebih dari 65 tahun, percaya bahwa semua anak berhak untuk maju melalui pemenuhan nutrisi yang tepat dan akses pendidikan. Untuk itu, pada Agustus 2021 lalu, Sarihusada meluncurkan gerakan sosial #AyoTunjukTangan guna menginspirasi dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bergotong-royong serta berkolaborasi dalam upaya mendukung pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan anak-anak Indonesia.
Salah satu bentuk inisiatif kolaboratif dalam rangkaian gerakan sosial #AyoTunjukTangan adalah program kemitraan yang masuk dalam ruang lingkup kerja sama Danone Indonesia dengan Kemendikbudristek, yaitu keberlanjutan dukungan pencetakan dan pendistribusian lebih dari 40 ribu eksemplar Modul Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Luring Tingkat SD untuk beberapa Kabupaten/Kota yang tergolong 3T di Indonesia, yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur; Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku; dukungan 1.500 Paket Belajar Daring dalam bentuk gawai, kuota internet, dan program belajar daring untuk anak usia SD di 25 Kabupaten; rehabilitasi 10 bangunan fasilitas pendidikan Sekolah Dasar untuk menyediakan lingkungan belajar yang layak bagi anak-anak di 10 Kabupaten; bantuan dana pendidikan untuk 800 siswa SD di beberapa Kabupaten/Kota; serta dukungan 25 ribu Paket Nutrisi Susu Pertumbuhan bagi siswa PAUD di Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.