Selasa 21 Sep 2021 10:47 WIB

Top 5 News: Babinsa Dipanggil Polres, Napoleon Aniaya M Kece

Babinsa diperiksa polisi karena membela warga yang tanahnya diserobot PT Ciputra.

Inspektur Kodam (Irdam) Merdeka, Brigadir Jenderal (Brigjen) Junior Tumilaar.
Foto: Junior for Republika
Inspektur Kodam (Irdam) Merdeka, Brigadir Jenderal (Brigjen) Junior Tumilaar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Brigjen Junior Tumilaar mendadak dikenal seantero Indonesia, setelah tindakannya mengecam PT Ciputra Internasional yang menyerobot tanah milik warga. Junior tidak terima seorang personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) harus dipanggil dan diperiksa aparat Polresta Manado. Padahal personel Babinsa itu melindungi warga bernama Ari Tahiru (67 tahun) setelah tanahnya disebut diserobot PT Ciputra International.

Berita tentang pemanggilan personel Babinsa itu menempati peringkat pertama dan kedua dalam daftar top 5 news di Republika.co.id sepanjang Senin (20/9). Selain itu ada juga berita tentang kabar penganiayaan M Kece yang dilakukan oleh Irjen Napoleon yang menempati peringkat ketiga dan kelima. Kabarnya M Kece tidak hanya dipukuli, tetapi juga dilumuri kotoran manusia oleh Napoleon.

Berikut lima berita terpopuler selengkapnya di Republika.co.id, sepanjang Senin, 20 September 2021:

1. Babinsa Dipanggil Polres, Jenderal TNI Bersurat ke Kapolri

JAKARTA -- Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XIII/Merdeka, Letkol Johnson M Sitorus membenarkan surat terbuka yang dibuat oleh Inspektur Kodam (Irdam) Merdeka, Brigadir Jenderal (Brigjen) Junior Tumilaar yang mengecam tindakan PT Ciputra International/Perumahan Citraland, menyerobot tanah milik warga.

 

 

Surat terbuka Junior ditulis tangan, yang isinya membela rakyat kecil. "Benar Pak," ujar Johnson ketika dikonfirmasi Republika di Jakarta pada Ahad (19/9) malam WIB.

Inspektur Kodam (Irdam) Merdeka, Brigadir Jenderal (Brigjen) Junior Tumilaar.

Surat yang ditulis Junior dengan tembusan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima Kodam Merdeka Mayjen Wanti Waranei Franky Mamahit, viral di media sosial.

Isi surat orang nomor tiga di Kodam Merdeka itu berisi keheranannya atas sikap Brimob Sulawesi Utara (Sulut) bersenjata yang mendatangi salah seorang personel Bintara Pembina Desa (Babinsa). Hal itu terkait pembelaan sang Babinsa kepada warga bernama Ari Tahiru (67 tahun), yang tanahnya disebut diserobot PT Ciputra International.

Baca berita selengkapnya di sini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement