Selasa 21 Sep 2021 10:51 WIB

Mantan Komisaris FDA: Usulan Jaga Jarak Awalnya 3 Meter

CDC merekomendasikan orang menjaga jarak fisik sejauh dua meter.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Tanda silang yang tertempel di kursi MRT untuk menjaga jarak antar penumpang di Jakarta. Aturan jaga jarak fisik yang diusulkan awalnya bukan dua meter, tapi tiga meter.
Foto: Putra M. Akbar/Republika
Tanda silang yang tertempel di kursi MRT untuk menjaga jarak antar penumpang di Jakarta. Aturan jaga jarak fisik yang diusulkan awalnya bukan dua meter, tapi tiga meter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Komisaris Food and Drugs Administration (FDA), Scott Gottlieb, mengungkapkan beberapa klaim mengenai pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat tentang aturan menjaga jarak hingga dua untuk mencegah penyebaran Covid-19. Menurut dia, aturan tersebut dibuat semaunya.

"Tidak ada yang tahu dari mana asalnya. Kebanyakan orang berasumsi bahwa rekomendasi untuk menjaga jarak dua meter didasari oleh beberapa penelitian lama terkait flu, di mana droplet tidak menyebar lebih dari dua meter," kata Gottlieb saat diwawancarai untuk program berita TV CBS, Face the Nation, dikutip dari Insider, Selasa.

Baca Juga

Gottlieb bersama dengan beberapa pakar kesehatan masyarakat lainnya menerbitkan "National Coronavirus Response: A Road Map to Reopening", panduan tentang cara mengelola Covid-19. Ia mengatakan rekomendasi awalnya adalah untuk menjaga jarak tiga meter, tetapi gagasan itu ditanggalkan.

"Rekomendasi awal yang dibawa CDC ke Gedung Putih adalah jarak sosial tiga meter, dan seorang pejabat politik di Gedung Putih mengatakan bahwa ‘Kita tidak dapat merekomendasikan tiga meter'," ungkap Gottlieb.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement