PMI Solo Raih Penghargaan Produksi Plasma Konvalesen
Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Proses pengambilan darah plasma konvalesen di PMI Solo. | Foto: PMI Solo
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Surakarta atau PMI Solo meraih penghargaan Unit Donor Darah terbanyak menerima donor plasma konvalesen oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Palang Merah Indonesia Pusat pada Selasa (21/9) pagi. Penghargaan diserahkan oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.
PMI Solo menerima penghargaan kategori UDD PMI produksi Plasma Konvalesen terbanyak nomor 4. Peringkat pertama diraih oleh UDD PMI Kota Surabaya, disusul UDD PMI Provinsi DKI Jakarta, dan UDD PMI Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan peringkat kelima diraih UDD PMI Kota Bandung.
Selain Unit Donor Darah, pendonor aktif dan terbanyak plasma konvalesen juga mendapatkan penghargaan. Pada kategori pendonor Plasma Konvalesen, ada dua pendonor dari Solo yang mendapatkan penghargaan, yakni Agus Suranto(58) dan Ade Chandra (42). Keduanya telah mendonorkan plasmanya sebanyak 13 kali di PMI Solo.
Penghargaan lainnya pada kategori rumah sakit penerima plasma konvalesen terbanyak yaitu RS Pusat Pertamina Jakarta sebanyak 1.859 kantong, RS Dr Soewandi Surabaya 1.750 kantong, RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan 1.504 kantong, RS Kasih Ibu Solo 1.329 kantong, RS dr Oen Solo Baru 1.154 kantong, RSUD Bangil Pasuruan 1.056 kantong.
CEO PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto, menyatakan bersyukur dengan adanya penghargaan tersebut. Selama ini, PMI Solo menjadi salah satu PMI yang kebutuhan darahnya terbanyak nomor tiga. Termasuk kebutuhan plasma konvalesen lantaran rumah sakit di Solo menjadi rujukan pasien Covid-19 di eks Karesidenan Surakarta. Sebanyak 60 persen pasien Covid-19 yang dirawat di Solo berasal dari kabupaten sekitar.
"Dengan adanya penghargaan dari Kemenko PMK ini memacu PMI Solo untuk lebih melayani masyarakat Solo dan sekitarnya, melayani lebih dengan hati. Dan tugas mulai untuk kecukupan darah selalu terpenuhi dengan darah yang cukup jumlahnya dan sehat untuk masyarakat Solo," terang Sumartono saat dihubungi Republika, Selasa.
Sumartono menyebut, sejak awal pandemi sampai saat ini PMI Solo sudah menerima donor plasma konvalesen lebih dari 4.000 kantong dan sudah didonorkan kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan. Kemudian, saat ini PMI Solo sudah memiliki stok plasma konvalesen sebanyak 576 kantong dengan berbagai golongan darah. "Saat ini masih ada penyintas Covid-19 yang berdatangan untuk mendonorkan plasma," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, plasma konvalesen bisa bertahan sampai satu tahun dengan penyimpanan yang benar. Plasma konvalesen disimpan di dalam bloodbank dengan suhu minus 30 derajat sehingga tersimpan dalam keadaan beku.
Selama ini, PMI Solo menyuplai kebutuhan plasma konvalesen kepada seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Solo bahkan Solo Raya. PMI Solo juga menawarkan ke luar kota bahkan luar pulau selama transportasi memungkinkan. Sebab, jika perjalanan lebih dari enam jam maka ada risiko plasma konvalesen mencair.
"Permintaan dari manapun kami berikan. Kami kalau kebetulan tidak ada juga minta tolong ke Tangerang, PMI Pusat, Sidoarjo, Klaten dan lainnya. Kami saling berinfo karena darah urusan nyawa," jelasnya.
Dalam dua pekan terakhir, kasus penyebaran Covid-19 di Solo dan kabupaten sekitar tercatat menurun. Namun, kebutuhan plasma konvalesen masih tetap ada. "Sampai hari ini saya monitor selama dua pekan ini masih terus ada permintaan sekitar 10 kantong per hari," ungkapnya.
Dengan adanya penghargaan itu, Sumartono mengajak kepada seluruh staf PMI Solo agar selalu bersyukur dan berlomba-lomba melaksanakan kebaikan, serta terus meningkatkan layanan kepada masyarakat.