REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga jagung pakan disebut mulai mengalami penurunan usai Presiden Joko Widodo turun tangan menangani keluhan para peternak ayam petelur (layer) pekan lalu. Namun, penurunan harga yang terjadi dinilai lebih disebabkan dampak psikologis pasar.
Presiden Forum Peternak Layer Nasional (PLN) Ki Musbar Mesdi, mengatakan, rata-rata harga jagung pakan mulai mengalami penurunan hingga di bawah Rp 5.500 per kilogram (kg). Menurut dia, proses penurunan tersebut akan terus berlanjut meskipun stok jagung belum dimobilisasi secara massal kepada para peternak.
"Ini dampak psikologis dari perintah presiden," kata Musbar kepada Republika.co.id, Selasa (21/9).
Musbar menilai, pertemuan Presiden Joko Widodo bersama para perwakilan peternak pekan lalu sontak membuat semua pelaku usaha bahan pangan pokok di sektor hilir mulai kembali kepada jalurnya. Ia pun berharap penanganan bahan pangan pokok ke depan langsung dilakukan oleh presiden khususnya padi, jagung, kedelai.
Sementara itu, Ketua Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), Sugeng Wahyudi, menambahkan, peternak ayam broiler juga mengharapkan bantuan jagung dari pemerintah dengan harga terjangkau.
Diketahui sebelumnya pemerintah lewat Kementerian Perdagangan menjanjikan segera menyediakan jagung sebanyak 30 ribu ton untuk peternak layer dengan harga Rp 4.500 per kg. Sugeng mengatakan, jagung juga menjadi kebutuhan utama pakan bagi peternakan ayam broiler.
"Sekitar 50 persen jagung itu digunakan untuk pakan. Dan, saat ini memang stoknya itu langka dan mahal," kata dia.