REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON -- Perdana Menteri Justin Trudeau dan Partai Liberalnya diproyeksikan untuk memenangkan pemilihan federal Kanada pada Senin (20/9), tetapi kemungkinan tidak akan memperoleh mayoritas.
Ratusan ribu surat suara yang masuk masih harus dihitung selama beberapa hari ke depan, dan meskipun itu tidak akan mengubah fakta bahwa Trudeau dan partainya akan tetap memerintah, hal itu dapat mempengaruhi apakah Partai Liberal akan memiliki pemerintahan mayoritas atau minoritas.
Trudeau berharap memenangkan mayoritas kursi, sehingga dia bisa meloloskan undang-undang apa pun yang dia inginkan melalui parlemen. Dengan pemerintahan minoritas, dia akan membutuhkan dukungan dari partai politik lain untuk melakukannya. Ada 338 kursi di Dewan Perwakilan dan 170 kursi dibutuhkan untuk mayoritas.
Menurut Canadian Broadcasting Corporation (CBC), sekitar 1,6 juta suara telah dihitung pada 11.25 malam waktu setempat. Jumlah sementara menunjukkan bahwa Liberal memenangkan 38 persen suara, Konservatif 33 persen dan Partai Demokrat Baru (NDP) hampir 16 persen.
Sementara itu, Partai Hijau dan Partai Rakyat Kanada mengumpulkan sekitar 4,7 persen. Partai Liberal memiliki 155 kursi menjelang pemilihan federal Kanada ke-44 dan Trudeau menginginkan mayoritas sebagai validasi dari pemilih atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19 sejauh ini.
Dia juga ingin mayoritas kuat untuk bisa meloloskan kebijakan pandemi di masa depan bahkan dalam menghadapi tentangan dari pihak lain. Pemilihan tersebut merupakan yang pertama bagi Erin O'Toole sebagai pemimpin Partai Konservatif dan dia kalah dalam upayanya merebut jabatan Trudeau sebagai perdana menteri, dengan menempati posisi kedua.
Sementara itu, periode pemerintahan baru ini akan menjadi masa jabatan ketiga Trudeau sebagai pemimpin Kanada.