Selasa 21 Sep 2021 17:27 WIB

Polisi Ungkap Peran Tiga Tersangka Perampokan Toko Emas

Pemilik toko emas berinisial T meninggal setelah dipukul dengan benda tumpul.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Perampokan toko emas, ilustrasi
Perampokan toko emas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus perampokan yang dilakukan tiga orang pelaku di Toko Emas pada pertokoan Kosambi, Kota Bandung, Senin (20/9). Peran ketiga pelaku pun berhasil diungkap.

Dalam kasus perampokan tersebut, pemilik toko emas berinisial T (60 tahun) tewas akibat dipukul oleh pelaku memakai benda tumpul. Salah seorang pelaku berinisial S berhasil ditangkap sedangkan dua orang pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

Baca Juga

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudi Tri Handoyo mengatakan, pelaku S berperan menyewa mobil dan mengantarkan dua pelaku lainnya ke lokasi. Ia pun melakukan pengawasan terhadap di sekeliling area toko.

"Si S dan satu temannya yang DPO itu membawa mobil rental," ujarnya, Selasa (21/9). Ia menuturkan, dua orang pelaku lainnya yang kabur melakukan aksi kejahatan di dalam toko.

"Ada dua yang di dalam (eksekusi) dan satu yang standby di luar pakai mobil rental," katanya. Barang bukti berupa mobil rental saat ini diamankan sedangkan pelaku berinisial S turut diamankan oleh petugas Linmas setempat.

Sebelumnya, Kapolsek Sumur Bandung, Kompol Septa Firmansyah mengatakan, pihaknya telah memeriksa empat orang saksi berkaitan dengan kasus perampokan yang menewaskan pemilik toko emas. Mereka istri dari pelaku berinisial S, petugas linmas yang menangkap pelaku, RT dan RW.

"Jumlah saksinya ada empat," ujarnya. Ia menuturkan, pihaknya turut mengamankan sejumlah barang bukti yaitu sepatu yang dikenakan pelaku dan barbel yang diduga digunakan untuk memukul bagian kepala korban.

"Dipukul pakai barbel sama kayu," ungkapnya. Ia menuturkan, peristiwa tersebut berawal dari korban yang meminta kepada pelaku memasang sembilan unit CCTV. Namun pelaku hanya memasang tiga unit.

Korban pun memprotes hal tersebut yang membuat pelaku naik pitam. Kondisi toko yang sepi membuat pelaku langsung melakukan aksi pemukulan yang berujung tewasnya pemilik toko.

"Saat pemasangan dia diomelin terus dan timbul emosi," katanya. Usai melakukan aksinya, pelaku melakukan aksi perampokan sebab merasa sedang sendiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement