REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Jaidi meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap ustadz yang terjadi di beberapa daerah. Pengusutan tersebut tidak sekadar menangkap pelaku tetapi membongkar aktor intelektualnya.
Untuk diketahui, beberapa hari terakhir terjadi penyerangan terhadap ustadz, yakni di Kota Tangerang, Provinsi Banten, dan Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dalam penyerangan di Tangerang, seorang ustadz ditembak oleh orang tak dikenal. Sedangkan di Batam, seorang ustadz yang tengah berceramah di masjid diserang oleh seorang pria.
BACA JUGA: Muhammadiyah: Penyerangan Ustadz Bukan Kebetulan
"Kita minta aparat penegak hukum untuk menelusuri dan memproses masalah ini sehingga bisa ketemu aktor intelektualnya. Siapa di belakangnya, siapa yang menyuruh. Tidak sekadar menangkap, karena sudah membuat keresahan di masyarakat," tutur dia kepada Republika.co.id, Selasa (21/9).
Menurut Kiai Jaidi, pelaku harus dihukum karena ini menyangkut keselamatan jiwa seseorang. Dia menuturkan, pelaku penyerangan tersebut tentu tidak serta merta begitu saja melakukan aksi kejinya. Menurutnya, ada dalang di balik penyerangan yang terjadi.
Dia mengingatkan, masalah-masalah seperti ini jangan sampai menjadi preseden buruk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, dia menilai, pengusutan tuntas terhadap penyerangan kalangan ulama harus dilakukan betul-betul oleh aparat penegak hukum.
BACA JUGA: Dijemput Brigjen Junior, Warga yang Ditahan Polisi Bebas
Karena kalau tidak diusut tuntas, lanjut Kiai Jadi, masyarakat pada akhirnya hanya bisa menduga-duga terkait siapa akktor intelektual di balik penyerangan ini. Apalagi, kata dia, ini terjadi menjelang 30 September yang seolah-olah dibuat seperti itu.
"Ini sebuah rekayasa-rekayasa tertentu yang membenturkan bangsa Indonesia terutama umat Islam dengan pihak-pihak tertentu. Maka kasus seperti ini harus diwaspadai betul-betul," tutur dia.
View this post on Instagram