REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kinerja pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, mulai disorot pihak manajemen. Eduardo belum mampu mencatatkan hasil yang memuaskan pada gelaran kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.
"Dengan hasil laga terakhir, jajaran direksi langsung tegas memberi reaksi, mengingatkan kepada pelatih dan pemain untuk segera evaluasi total," kata Media Officer Arema FC Sudarmaji di Malang, Selasa (21/9).
Selain itu, pelatih dan pemain Arema FC diminta untuk bisa meningkatkan kualitas permainan, dan melakukan introspeksi diri. Jika hasil tidak sesuai target, manajemen akan mengambil langkah untuk menyelamatkan tim.
Ia menambahkan, sejak mengantongi hasil imbang pada dua laga awal, pihak manajemen telah meminta adanya evaluasi, dan memberikan masukan agar mampu mendapatkan poin maksimal pada laga selanjutnya. Namun, Singo Edan jutru harus menelan kekalahan pada laga ketiga dari PSS dengan skor 2-1.
"Jika kualitasnya menurun dan hasilnya tidak sesuai target, maka akan disiapkan langkah tegas untuk menyelamatkan tim," ujarnya.
Langkah tegas seperti pemecatan bisa diambil oleh manajemen Arema FC. Menurut dia, tujuannya agar Arema FC segela kembali ke jalur sebenarnya serta meraih poin maksimal.
Grafik permainan Arema FC dalam tiga pekan pertama Liga 1 2021 memang menunjukkan tren yang tidak memuaskan. Pada laga pertama, Arema FC harus bermain imbang melawan PSM Makassar. Hasil kurang memuaskan kembali terjadi pada laga kedua melawan Bhayangkara FC. Tim yang baru saja berulang tahun pada Agustus 2021 lalu, hanya mampu bermain imbang dengan skor 1-1. Puncaknya, pada pekan ketiga, Arema FC harus bertekuk lutut dari PSS Sleman dengan skor 2-1.
Dengan hasil tersebut, Arema FC kini bercokol pada urutan 14 klasemen sementara dalam BRI Liga 1 2021. Pada laga selanjutnya, tim yang pada musim ini mendatangkan sejumlah pemain baru tersebut akan menghadapi pimpinan klasemen sementara, yakni PSIS Semarang. Jika kembali kalah, Arema FC berpeluang masuk ke zona degradasi.