REPUBLIKA.CO.ID, GOTHENBURG -- Duta Besar (Dubes) RI untuk Swedia Kamapradipta Isnomo menapak tilas sejarah lama Indonesia dan Kota Gothenburg, Senin (20/9). Dalam pertemuannya dengan Walikota Gothenburg Ms Anneli Rhedin, Kamapradipta mengucapkan selamat hari jadi ke-400 Kota Gothenburg yang dirayakan pada 2023.
Kamapradipta berharap Indonesia dapat berpartisipasi dalam perayaan besar tersebut. Ia menceritakan hubungan sejarah yang panjang antara Indonesia dengan Gothenburg, melalui perjalanan Swedish East India Company yang sempat singgah di Batavia sejak perusahaan dagang tersebut dibentuk pada 1731. Hal ini diakui Rhedin.
”Keterkaitan sejarah antara Indonesia dengan kota Gothenburg tersebut sangat penting dan tentu akan menjadi pertimbangan untuk ditonjolkan dalam perayaan besar tersebut” ujar Rhedin.
Dalam pertemuan itu, Kamapradipta mengajak Rhedin untuk bersama-sama mendorong peningkatkan hubungan perekonomian kedua negara, khususnya antara Indonesia dengan pelaku bisnis yang berpusat di Gothenburg. Swedia adalah negara mitra penting bagi Indonesia di kawasan Nordik. Namun, masih banyak peluang untuk lebih tingkatkan nilai dan volume perdagangan dan investasi tersebut.
”Dengan diberlakukannya UU Cipta Kerja dan lingkungan bisnis yang semakin kondusif, Indonesia membuka lebar kesempatan bagi perusahaan-perusahaan Swedia untuk mendirikan pusat produksi dan distribusinya di Indonesia guna menjangkau pasar domestik, ASEAN, dan Pasifik,” ujar Kamapradipta dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (21/9).
Kamapradipta juga bertemu dengan CEO Business Region Gothenburg, Patrik Andersson, beserta jajarannya. Pertemuan itu untuk menjajaki peluang kerja sama pengembangan kota hijau.
Kota Gothenburg baru-baru ini meluncurkan proyek Green City Zone, yang mencakup tiga wilayah yang saling terhubung antara Lindholmen, pusat Kota Gothenburg dan Forsåker, untuk menjadi lokasi uji coba desain tata kota, infrastuktur, dan teknologi transportasi bebas emisi.
”Kota Gothenburg telah mengalami transformasi yang cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir dan menjadi kota terdepan di bidang inovasi dan pengembangan teknologi hijau di Swedia, dan bahkan Eropa,” ujar Andersson.
Gothenburg Green City Zone merupakan proyek bersama antara Pemerintah Kota Gothenburg dan sektor bisnis serta akademik, antara lain Business Region Gothenburg, Research Institutes of Sweden (RI.SE), Volvo Group, Chalmers University, Gothenburg University, Gothenburg Energi, dan Gothenburg & Co.
Untuk tindak lanjuti hasil pertemuan dengan pemangku kepentingan bisnis di Gothenburg, KBRI Stockholm akan menjajaki kerja sama sister-city dengan kota di Indonesia, yang turut memiliki komitmen dan rencana pengembangan kota hijau.