Selasa 21 Sep 2021 23:39 WIB

Nadiem Dorong Proyek Unggulan Unja Masuk dalam MBKM

Mendikburistek Nadiem Makarim melihat banyak potensi proyek unggulan Unja

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mendorong agar proyek-proyek unggulan Universitas Jambi (Unja) diimplementasikan dalam penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Foto: istimewa
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mendorong agar proyek-proyek unggulan Universitas Jambi (Unja) diimplementasikan dalam penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mendorong agar proyek-proyek unggulan Universitas Jambi (Unja) diimplementasikan dalam penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Saya lihat proyek-proyek yang dilaksanakan Unja berpotensi diimplementasikan dalam MBKM, kita ingin setiap riset dan inovasi yang ada didampingi dan dilakukan oleh mahasiswa," kata Nadiem Makarim saat melakukan kunjungan kerja di Universitas Jambi, Selasa (21/9).

Beberapa proyek unggulan Universitas Jambi yang dapat diimplementasikan dalam penerapan MBKM yakni pengolahan produk kopi jeruk, teknologi hidroponik tanaman merica, kelapa yang dikeringkan dan beberapa proyek lainnya. Proyek-proyek tersebut dapat dilakukan oleh ratusan mahasiswa dalam satu semester dan didorong dapat diimplementasikan dalam MBKM agar mahasiswa dan dosen bisa mengerti dinamika lautan terbuka, bukan hanya kolam renang akademisi.

Dengan mengerjakan proyek tersebut mahasiswa turut dilatih untuk berkolaborasi dengan tim, belajar kreatif dan rapat dengar pendapat. Dengan demikian selain dapat mengasah kemampuan wirausaha mahasiswa, implementasi tersebut juga mengandung nilai-nilai Pancasila.

"Disrupsi teknologi begitu cepat, jika tidak nyemplung kelautan tersebut dikhawatirkan mahasiswa akan tenggelam," kata Nadiem Makarim.

Nadiem menginginkan di masa depan mahasiswa tidak lagi hanya datang ke kampus mendengarkan ceramah dan di akhir semester melaksanakan tes untuk mendapatkan nilai. Yang diinginkan setiap mata kuliah memperbanyak seminar dan partisipasi aktif mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Dimana penilaian terhadap mahasiswa diukur dari opini dan presentasi yang dilakukan mahasiswa.

"Ini merupakan arah perubahan dari MBKM yang ingin dilakukan, perguruan tinggi harus memiliki keleluasaan dan fleksibilitas agar perguruan tinggi memiliki identitas-nya sendiri," kata Nadiem Makarim.

Selain itu Nadiem turut mengapresiasi Unja dalam mengimplementasikan MBKM. Dimana Unja merupakan tiga besar perguruan tinggi di Indonesia terhadap partisipasi mahasiswa tertinggi dalam MBKM.

Terdapat 4.600 mahasiswa Unja yang saat ini melaksanakan MBKM. Mahasiswa-mahasiswa tersebut secara penuh belajar di luar Kampus Unja dalam 20 SKS."Ini bukan hal yang mudah untuk universitas, ini membutuhkan komitmen dari rektor dan dekan yang luar biasa," kata Nadiem Makariem.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement