Selasa 21 Sep 2021 23:55 WIB

Ganjar Minta Lima Kabupaten Dorong Cakupan Vaksinasi

Ganjar tegur lima kabupaten dengan cakupan vaksinasi terendah dibandingkan yang lain

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Program vaksinasi Covid-19 di lima daerah, mendapatkan sorotan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pasalnya, cakupan vaksinasi Covid-19 masih rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah.
Foto: dok. Istimewa
Program vaksinasi Covid-19 di lima daerah, mendapatkan sorotan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pasalnya, cakupan vaksinasi Covid-19 masih rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Program vaksinasi Covid-19 di lima daerah, mendapatkan sorotan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pasalnya, cakupan vaksinasi Covid-19 masih rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah.

Ke-lima daerah yang dimaksud meliputi Kabupaten Cilacap, Brebes, Magelang, Banjarnegara dan Kabupaten Purbalingga. Untuk itu, gubernur mendorong agar ke-lima daerah tersebut terus berupaya mendorong percepatan vaksinasi.

“Brebes, Cilacap, Banjarnegara, Magelang dan Purbalingga, tolong vaksinnya supaya dipercepat. Pokoknya begitu dapat besoknya langsung habiskan,” tegas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19, di Semarang, Selasa (21/9).

Berdasarkan data yang diterimanya, cakupan vaksinasi di beberapa lima daerah tersebut masih rendah. Ia menyampaikan untuk Kabupaten Cilacap, vaksinasi dosis pertama baru tercapai 20,19 persen dan dosis keduanya baru sekitar 11,50 persen.

Kemudian Kabupaten Brebes, untuk cakupan vaksinasi dosis pertama juga mencapai kisaran 20,50 persen, namun untuk vaksinasi dosis kedua baru mencapai 9,26 persen. Tak hanya mendorong cakupan yang lebih banyak, orang nomor satu di provinsi Jawa Tengah juga mengingatkan agar semua daerah juga disiplin dalam menginput aplikasi manajemen vaksinasi.

Tidak hanya ke-lima daerah yang menjadi sorotan cakupan vaksinasi, namun juga semua daerah di Jawa Tengah diminta untuk disiplin dalam menginput data warganya yang telah mendapatkan vaksinasi ke dalam aplikasi peduliLindungi.

“Tugas daerah kan memang harus menghabiskan Vaksin yang sudah diterima, biar kita yang meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga ‘pede’. Karena memang vaksin yang ada harus bisa kita habiskan,” tandasnya Ganjar.

Oleh karena itu, gubernur menegaskan, jika percepatan vaksinasi terus dilakukan guna mendukung percepatan yang saat ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang saat ini sudah bisa memvaksin sebanyak 1,6 juta per pekan.

“Meski begitu, kami masih terus memohon kepada pusat agar bisa melaksanakan vaksinasi 2,5 juta per pekan, karena sumber daya vaksinator di lapangan juga relatif sudah siap melaksanakannya,” tegas Ganjar.

Seperti diketahui, cakupan vaksinasi di Jawa Tengah saat ini mencapai 34,92 persen atau sekitar 10 juta orang untuk dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua, cakupan vaksin mencapai sudah mencapai 18,07 persen atau sekitar 5,1 juta orang.

Sedangkan vaksinasi dosis ketiga --untuk kalangan tenaga kesehatan (nakes) sudah mencapai 70,82 persen atau telah mencapai sekitar 116.000 orang nakes.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement