REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tidak sedikit orang mengisahkan pengalamannya saat melihat orang yang sedang mengalami sakaratul maut menangis menjalaninya.
Berbagai pendapat timbul atas kejadian ini, dari kesakitan karena sakaratul maut hingga soal tahayul. Bagaimanakah pendapat ulama mengenai ini?
Dilansir dari Elbalad, keluarnya air mata saat seseorang sedang mengalami sakaratul maut adalah hal yang normal. Hal ini sama seperti keluarnya kotoran dari tubuh jenazah.
Orang yang telah meninggal, fisiknya juga sudah tidak lagi terpengaruh dengan kondisi sekitar, sehingga tidak bisa merespons apapun seperti tangisan keluarga.
Kendati demikian, orang yang sedang mengalami sakaratul maut memang akan merasakan kesakitan yang hebat seperti yang dijelaskan dalam hadist Nabi SAW. Sakaratul maut juga disebut sebagai hukuman tersakit untuk manusia sebelum pergi dari alam dunia.
Kematian ini, seperti dijelaskan dalam Alquran adalah sesuatu yang selalu ditakuti manusia. Allah SWT berfirman:
وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ Artinya, “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (QS Qaf ayat 19).
Saat sakaratul maut juga, seseorang sedang mengalami kekhawatiran dan kesedihan yang hebat. Saat proses ini, orang melihat malaikat rahmat dan malaikat azab yang sedang berdiskusi apakah dia masuk golongan yang dirahmati atau disiksa.
Proses ini dijelaskan Allah SWT dalam Alquran, bahwa seseorang akan dibuka penglihatannya atas hal gaib. Allah SWT berfirman:
لَّقَدْ كُنتَ فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هَٰذَا فَكَشَفْنَا عَنكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ ٱلْيَوْمَ حَدِيدٌ Artinya:”Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.” (QS Qaf 22).
Sumber: elbalad