REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyesalkan terjadinya penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata terhadap tenaga kesehatan dan guru di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada pekan lalu. Wiku pun menyampaikan duka citanya terhadap para korban yang meninggal dunia akibat aksi kekerasan ini.
“Saya mengucapkan bela sungkawa dan juga turut menyesalkan kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di Papua yang menyebabkan gugurnya korban jiwa dari tenaga kesehatan,” ujar Wiku saat konferensi pers.
Wiku menegaskan, peran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Ia pun berharap seluruh pihak dapat menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan kerja para tenaga kesehatan, mengingat tugas mereka yang sangat berat dan mulia.
Seperti diketahui, kasus kekerasan KKB Kiwirok pada Senin (13/9), mengakibatkan sejumlah nakes menjadi korban. Seorang suster Gabriela Meilani meninggal dunia di jurang kedalaman 500 meter. Sementara itu, mantri Gerald Sokoy hingga saat ini masih hilang dan belum diketahui nasibnya.
Sejumlah tenaga kesehatan yang selamat dari korban kekerasan KKB di Kiwirok pun mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua. Mereka berharap pemerintah memperhatikan keamanannya.