Rabu 22 Sep 2021 08:47 WIB

Sejarah Daendels; Kekuasaan Prancis di Jawa 25 Tahun?

Pertanyaan kepada sejarah, rasionalkan Daendels berkuasa hanya 3 tahun?

Pembuatan jalan anger Panarukan.
Foto: istimewa
Pembuatan jalan anger Panarukan.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Sejarawan, Budayawan Betawi, dan Politisi Senior.

Sumber-sumber sejarah Belanda selalu sebut era Daendels Perancis di Jawa. Itu terjadi pada rentang masa tahun 1808-1811, atau tiga tahun saja, padahal Jawa yang disebut Daendels sebagai Nederland Indiae Batav,  era penjajahannya tahun 1800-1825. Koin Daendels beredar sampai 1825, limit tahun tertulis di coin (photo coin  di bawah ini,red).

Belanda yang sebut jajahannya sebagai Nederland Indie, era penjajahannya adalah:

1. VOC 1619-1796. 

2. 1796-1800 Indonesia vacuum of power (kekosongan kekuasaan).

3. 1800-1825 penjajahan Perancis.

4. 1826-1942 Penjajahan Nederland Indie . Orang-orang Belanda total menjajah 293 tahun dengan cara melakukan penguasaan wilayah bertahap. Prancis menjajah  di Jawa 25 tahun.

Kekuasaan Inggris dengan gubernur jendralnya, Raffles pada tahun 1811-1816 tidak menguasai Jawa. Dalam perang Matraman di Jakarta 1813 pasukan Inggris dikalahkan Perancis. Kantor Raffles berada di Bogor. Kebon Raja (bukan Raya) dinisbatkan sebagai karya Raffles, padahal Kebon itu yang berlokasi di Sunda Sembawa. Bogor, dirintis oleh kerajaan Sunda. Karena itu disebut Kebon Raja.

Sangat tidak masuk di akal kalau Daendels betkuasa tiga tahun. Kantor Daendels yang pertama berada di Kota yakni di gedung Meseum Seni Rupa sekarang. Sementara kantor di lapangan Banteng timur dibangun. Kompleks bangunan serupa dibangun pula di Surabaya. Bangunan yang di lapangan Banteng itulah yang sekarang dipakai sebagai kantor Kementerian Keuangan.

Mereka  juga bangun opera Thalia di Jalan Hayam Wuruk yang kemudian dirubuhkan Belanda. Lapangan Monas dulu Gambir mengacu nama Luitenant zeni legiun Prancis: Gambier. Di atas lapangan di mana juga dibangun paleis, istana. Gedung Pancasila di Pejambon juga bangunan Prancis.

Daendels buka jalan Anyer-Panarukan via Sumedang lalu ke arah utara Cirebon. Kawasan ini banyak dinding batu. Tidak mudah merobek Sumedang-Cirebon. Kenapa harus lewat Sumedang? Sumedang tambang emas. Kenapa last stop (pemberhentian terakhir) di Panarukan?

Tapal kuda Jawa Timur itu zona ekonomi. Kok tak terjadi di jaman VOC? Para penguasa lokal di Indonesia umumnya tidak menyukai Belanda. Makanya VOC bangkrut resminya 1799.

Administrasi Daendels melibatkan para native (pribumi). Sehingga native mau kerja sama. Koloni Perancis di Jawa berakhir karena tukar menukar dengan pulau-pulau Pacific yang dikuasai Belanda.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement