REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi virus Covid-19 yang tidak kunjung usai di hampir seluruh dunia termasuk Indonesia menimbulkan dampak di berbagai sektor usaha. Konsekuensi akibat pandemi ini juga dihadapi oleh sebagian besar usaha mikro kecil (UMK) binaan Pertamina. Untuk itu, Pertamina melalui Program Pendanaan UMK (PUMK) banyak melakukan aksi nyata guna membantu UMK meningkatkan omzet di kala pandemi.
Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, Salah satu cara yang dilakukan yakni membantu para UMK untuk masuk ke dalam ekosistem digital atau menjual produk secara online. Sebab saat ini tren belanja masyarakat yang mengandalkan layanan digital seperti platform e-commerce untuk telah meningkat.
“Upaya ini diwujudkan melalui beberapa webinar dan pelatihan yang digelar oleh Pertamina selama pandemi Covid-19 ini. Tema pelatihan banyak mengangkat terkait upaya pemanfaatan media sosial dan marketplace. Materi yang diberikan juga cukup lengkap, mulai dari cara pembuatan akun hingga advance ke pengelolaan media digital tersebut,” jelasnya.
Salah satu mitra binaan Pertamina yang turut mendapatkan manfaat pembinaan Go Digital tersebut adalah Defria Amelia Kirana. Pemilik usaha AnnBbaby yang berbasis di Jimbaran, Bali ini mengandalkan media sosial sebagai tools pemasaran utamanya. “Medsos Instagram @annbbabyshop kini sudah ada 33,5 ribu pengikut. Berkat upaya pemasaran online ini omzet yang saya dapatkan mencapai Rp 20-25 juta per bulan,” tuturnya.
Serupa dengan Defria, Made Diksa Wimona pemilik usaha Denara Duta Mandiri yang memproduksi produk spa dan kosmetik juga merasakan titik balik usahanya setelah menggunakan metode digital. “Pelajaran baru yang saya dapatkan saat pandemi selama menjadi binaan Pertamina. Omzet penjualan offline memang berkurang drastis hanya Rp 10 juta, namun penjualan baru dari online mencapai Rp 120 juta,” terangnya.
Pertamina saat ini memang cukup gencar melaksanakan pembinaan UMK untuk Go Digital dan Go Online. Program yang tengah berjalan yakni UMK Academy 2021 sebagai upaya untuk mendorong UMK naik kelas secara progresif dengan jumlah peserta mencapai 613 mitra binaan. Terdiri dari 31 UMK masuk kelas Go Modern, 459 MB dari kelas Go Digital dan Pinky Movement, 80 MB kelas Go Online, dan 43 MB dari kelas Go Global.
Selain itu, Pertamina tengah mempersiapkan program lain yang akan digelar Oktober mendatang yakni Gerakan Bangga Buatan Indonesia Kalimantan Timur (GBBI Kaltim) dan Pertamina SMEXPO 2021. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Bank Indonesia, dan pemangku kepentingan lainnya.
Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.