Rabu 22 Sep 2021 10:19 WIB

Emir Qatar Serukan Dunia Dialog dengan Taliban

Qatar memainkan peran penting dalam evakuasi warga asing pasca-Taliban berkuasa.

Emir  Qatar Sheikh Tamim Hamad Al Thani.
Foto: FAZRY ISMAIL/EPA-EFE
Emir Qatar Sheikh Tamim Hamad Al Thani.

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW YORK -- Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani pada Selasa menyerukan masyarakat internasional untuk melanjutkan hubungan dengan pemerintah sementara Taliban di Afghanistan.  Berpidato di Sidang ke-76 Majelis Umum PBB di New York, Emir Qatar Tamim juga berpesan agar semua memisahkan pemberian bantuan kemanusiaan dengan proses politik di negara yang dilanda perang itu.

“Masyarakat internasional harus memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan, dan dialog dengan Taliban perlu dilanjutkan,” tutur dia.

Baca Juga

Pemimpin Qatar itu mengatakan masyarakat internasional memiliki tanggung jawab untuk bekerja secara sistematis dan gigih untuk mencapai penyelesaian politik yang komprehensif di Afghanistan. Qatar memainkan peran penting dalam evakuasi warga asing dan orang Afghanistan setelah Taliban menguasai ibu kota Kabul, bersama dengan upaya dan bantuannya yang berkelanjutan untuk membantu rakyat Afghanistan.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/qatar-serukan-dunia-berdialog-dengan-taliban-di-afghanistan/2371450.

Agustus ini, Taliban dengan cepat menguasai Afghanistan selama proses penarikan pasukan AS dari negara itu, mengakhiri kehadiran militer asing selama 20 tahun.

Palestina dan Iran

Tamim juga menegaskan kembali “pentingnya masalah Palestina” dan mengutuk pelanggaran Israel terhadap rakyat Palestina. “Tahun ini kami menyaksikan banyak pelanggaran Israel di Yerusalem Timur, serangan berulang terhadap tempat-tempat suci agama Islam dan Kristen, terutama al-Haram al-Sharif (Masjid Al-Aqsa) selama bulan suci Ramadhan, dan penyitaan rumah-rumah Palestina,” lanjut dia.

Baca juga : Taliban Kirim Surat ke PBB, Ini Isinya

Soal masalah nuklir Iran, Emir Qatar menyerukan dialog dengan Teheran atas dasar "saling menghormati" dan menggarisbawahi pentingnya "kembali ke perjanjian nuklir dengan Iran."

Mengenai perang saudara di Suriah, Tamim menyerukan untuk menemukan solusi politik yang adil untuk krisis negara itu.

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement