REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Zyrexindo Mandiri Buana (Zyrex) mengungkap Indonesia merupakan target pasar produk-produk teknologi dunia. Hal itu dikarenakan Indonesia memiliki potensi dengan jumlah penduduk yang besar.
Namun, kata dia, potensi itu jangan membuat Indonesia hanya sekedar target pasar. Apalagi saat ini, banyak komponen produk-produk teknologi yang beredar harus diimpor. "Mari kita buat di indonesia tak peduli apakah merk lokal atau merk asing," kata dia dalam Timothy saat konferensi pers secara virtual, Selasa (21/9).
Timothy mengungkap 95 persen pasar laptop di Indonesia masih dikuasai merek-merk asing. Sementara merk lokal hanya menguasai 5 persen saja. "Pangsa pasar Zyrex di laptop sendiri sebenarnya masih kecil,"kata dia.
Karenanya, kata Timothy, dukungan terhadap produk dalam negeri perlu dilakukan. Apalagi pemerintah mulai memainkan peran penting guna mendorong gagasan bangga buatan dalam negeri. "Sesuatu harus dimulai, kita sama-sama dukung,"kata dia.
Sebelumnya, Zyrex meluncurkan line up Internet of Things (IoT), sebuah line up yang diyakini tengah menjadi tren saat ini. "Tujuan utamanya adalah memudahkan masyarakat untuk membantu kegiatan sehari-hari. Harapannya bersamaan dengan ulang tahun Zyrex dapat membuat sebuah perubahan industri di dunia teknologi sekarang ini", kata Timothy
Adapun Zyrex IOT yang diperkenalkan antara lain, Zmart Lumina, Zmart Viso, Zmart Electron E1, Zmart Electron S1, Zmart Sentio D1, dan Zmart Sentio IR. Setiap piranti akan terkoneksi dengan ponsel melalui aplikasi Zyrex Smart Home.
Zmart Lumina misalnya, merupakan lampu dengan pencahayaan yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen. Begitu juga dengan Zmart Electron yang intinya akan mengatur kapan piranti itu digunakan semudah mengatur alarm pada ponsel.