REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasien Covid-19 yang sempat dirawat di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung sempat nol kasus, Selasa (21/9) kemarin. Namun pada Rabu (22/9) hari ini, terdapat tiga pasien Covid-19 yang dirawat terdiri dari dua orang pasien dewasa dan satu orang bayi.
"Mulai Sabtu tanggal 11, pasien hanya 2-3 kemarin saya dapat berita suprise pasien Covid-19 kosong. Saya kirim ke pak sekda dan dinas kesehatan," ujar Direktur Utama RSKIA Kota Bandung dr Taat Tagore saat dihubungi, Rabu (22/9).
Ia menuturkan, dua orang dewasa dan seorang bayi yang terpapar Covid-19 masuk ke rumah sakit pada Selasa (21/9) malam. Namun berdasarkan laporan administrasi, pasien tersebut dihitung masuk ke rumah sakit pada hari ini.
"Hari ini tiga kemarin kosong. Kalau malam (pasien masuk) dimasukin laporan hari ini," ujarnya.
Dr Taat mengatakan, faktor yang membuat penurunan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit karena sudah banyak yang divaksinasi. "Faktor banyak, yang pertama vaksin sudah banyak sehingga angka kesakitan bisa saja masih tinggi berapa persen tapi gak perlu ke rumah sakit hanya perlu isoman. Kemungkinan besar itu," katanya.
Ia menuturkan, bagi mereka yang divaksin kondisi imunitas meningkat dan kesakitan tidak terlalu fatal. Ia berharap, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit terus menurun bahkan nol kasus.
Sebelumnya, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung saat ini tercatat tidak memiliki pasien Covid-19 yang dirawat. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yang mengalami penurunan signifikan dalam satu bulan lebih.
"Alhamdulillah udah nol kasus yang dirawat, udah gak ada pasien Covid-19, alhamdulillah," ujar Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Balai Kota Bandung.
Ia menuturkan, kondisi tersebut terjadi seiring kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yang relatif terkendali. Positivity rate berad9ka di angka 1 lebih, konfirmasi aktif Covid-19 di angka 300 dan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang berada di angka 15 persen.