REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih memeriksa Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur di Polda Sulawesi Tenggara. Andi terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Selasa (21/9), malam.
Hingga pukul 14.05 WITA, sejumlah awak media masih menunggu di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sultra yang menjadi tempat pemeriksaan Bupati Kolaka Timur itu. Sejumlah orang terlihat masuk ke ruangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sultra yang diduga keluarga bupati tersebut.
Bupati Andi Merya ditangkap oleh KPK di daerah Kecamatan Rate-rate, Kolaka Timur. Andi kemudian digiring ke Polda Sultra untuk dilakukan pemeriksaan.
Rombongan itu tiba di Polda Sultra pada Rabu (22/9) sekitar pukul 02.00 WITA menggunakan kendaraan roda empat. Kasubbid Penmas Humas Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh mengatakan, Andi diperiksa bersama lima orang stafnya.
Sementara terkait kasus apa yang diperiksa maupun barang bukti yang diamankan, kata Dolfi, itu menjadi ranah KPK untuk menjelaskan. Dolfi menuturkan, usai pemeriksaan, Bupati Andi Merya bakal diterbangkan ke Jakarta. "Hari ini diperiksa dan rencananya akan dibawa ke Jakarta," ujar dia.
Baca juga : KPK tak Beri Pesangon pada 57 Pegawai yang Diberhentikan