REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Berdasarkan hasil evaluasi pemerintah pusat terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Senin (20/9), Kota Tasikmalaya masih berada di Level 3. Padahal, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengklaim, kasus Covid-19 di daerah itu sudah sangat jauh melandai.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, secara zonasi, daerahnya sudah masuk risiko rendah (zona kuning) penyebaran Covid-19. Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 juga sudah jauh berkurang dibanding periode awal PPKM diterapkan.
"Namun untuk penentuan level itu langsung dari pusat," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (22/9).
Menurut dia, masih terdapat beberapa catatan yang harus diperbaiki Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya agar bisa turun menjadi Level 2 penerapan PPKM. Salah satunya, penelusuran (tracing) kontak erat dari setiap kasus terkonfirmasi positif Covid-19. "Masalah tracing kepada kontak erat yang harus kita dongkrak lagi," ujar dia.
Selain itu, capaian vaksinasi juga harus terus ditingkatkan. Saat ini, vaksinasi dosis pertama di Kota Tasikmalaya baru disuntikan 196.099 orang atau 35 persen dari total sasaran sebanyak 560.243 orang. Sementara vaksinasi dosis kedua baru diberikab kepada 122.203 orang atau 21,81 persen.
Uus mengatakan, di Kota Tasikmalaya sebenarnya sering dilakukan vaksinasi massal, yang dilaksanakan berkat kerja sama dengan instansi lain. Namun, dalam penyelenggaraan vaksinasi massal, peserta yang mengikuti bukan hanya warga Kota Tasikmalaya, melainkan juga warga dari luar daerah.
"Kalau vaksinasi massal itu kan biasanya hanya disyaratkan KTP. Jadi siapa saja bisa ikut," ujar dia.