Rabu 22 Sep 2021 17:03 WIB

Ratusan Warga Bogor Terdampak Hujan Deras dan Angin Kencang

Ada 31 kepala keluarga (KK) yang berisi 115 jiwa terdampak.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Mas Alamil Huda
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor dibantu warga sekitar mengevakuasi pohon tumbang di Kota Bogor pascahujan deras disertai angin kencang.
Foto: Republika/Shabrina
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor dibantu warga sekitar mengevakuasi pohon tumbang di Kota Bogor pascahujan deras disertai angin kencang.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Cuaca ekstrem yang melanda Bogor dan sekitarnya, menyebabkan tujuh kejadian bencana di Kota Bogor pada Selasa (21/9). Setidaknya, ada 15 rumah dan dua pohon tumbang akibat didera hujan deras dan angin kencang hari itu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, menyebutkan, ada tiga kecamatan yang terdampak angin kencang dan pohon tumbang. Yakni Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Timur, dan Bogor Utara.

Theo memaparkan, ada 16 rumah yang mengalami kerusakan akibat angin kencang. Serta beberapa atap rumah warga yang sudah tidak kokoh turut rusak. Jika ditotal, ada 31 kepala keluarga (KK) yang berisi 115 jiwa terdampak. Di mana seluruhnya tersebar di tiga kecamatan tersebut.

“Dengan kondisi cuaca ini berdampak pada beberapa rumah warga yang mengalami kerusakan dampak dari hujan deras dan angin kencang. Di beberapa rumah warga mengalami kerusakan sedang hingga berat, di mana kerusakan ini terjadi pada bangunan atap rumah warga yang rusak akibat dari hujan deras disertai angin kencang,” ujar Theo kepada Republika.co.id, Rabu (22/9).

Theo menyebutkan, di Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, tercatat ada 12 rumah mengalami rusak berat. Kerusakan pada rumah terjadi di bagian atap rumah warga yang terbawa oleh angin kencang. 

Masih di Kelurahan Harjasari, lanjutnya, sebuah pohon pala tumbang menimpa atap rumah milik dua warga. Pohon ini tumbang menimpa dibagian dapur dan kamar dari rumah pihak terdampak.

“Selain itu, di Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan terdapat satu rumah berisi tiga orang mengalami kerusakan di bagian atap rumah,” jelas Theo.

Theo melanjutkan, sebuah rumah di Kelurahan Pakuan, Kecamatan Bogor Selatan juga mengalami rusak berat. Ditambah dengan kondisi beberapa atap rumah warga yang sudah tidak kokoh.

“Satu rumah warga berisi tiga KK dengan delapan jiwa, terdampak oleh hujan dan angin kencang yang merobohkan atap rumah di bagian kamar. Untuk sementara ruangan terdampak tidak bisa digunakan, tapi tidak ada korban luka,” tuturnya.

Theo menambahkan, sebuah pohon pinus dan pohon kapas di Kecamatan Bogor Utara tumbang pada malam hari. Sekitar pukul 20.00 WIB dan 21.00 WIB.

“Pohon pinus tumbang di perumahan Vila Bogor Indah, sedangkan pohon kapas tumbang di sekitar trotoar Kampung Tanah Baru,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam satu pekan ke depan, kawasan Bogor Raya diprediksi masih berpeluang terjadi cuaca ekstrem. Contohnya pada kejadian hujan deras disertai angin puting beliung yang terjadi pada Selasa (21/9) di Kota Depok.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Citeko, Fatuhri Syabani, menuturkan, kejadian hujan intensitas tinggi dan angin puting beliung kemarin, bisa diketegorikan sebagai cuaca ekstrem. 

“Kejadian hujan disertai angin puting beliung yang terjadi di Bogor dan Depok kemarin itu bisa digolongkan merupakan cuaca ekstrem,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement