REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Polda Jabar menggelar Operasi Lodaya 2021 selama 14 hari ke depan sejak 20 September. Selama operasi lalu lintas tersebut, jajaran Polantas Polda Jabar mengihindari tindakan pelanggaran (tilang).’’Kalau menemukan pelanggar, kita imbau dan ingatkan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Pol Eddy Djunaiedi, Rabu (22/9).
Dalam Operasi Patuh Lodaya ini, kata Eddy, sebanyak 2.000 personel Polantas dikerahkan. Menurut dia, penekanan operasi ini yaitu menyasar pengendara roda dua dan empat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.’’ Kita kedepankan kegiatan yang bersifat preventif dan persuasif. Salah satunya dengan memberikan edukasi terlebih soal kepatuhan prokes. Tujuannya yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat atau pengendara dalam penerapan prokes,’’ ujar dia.
Menurut Eddy, selain menyasar kepatuhan prokes pengendara, polisi yang bertugas di lapangan akan menekankan pada situasi keamanan lalu lintas berkendara. Karena itu ia meminta masyarakat untuk mematuhi aturan prokes tersebut. ‘’Operasi ini kan sekaligus untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk patuh lalu lintas,’’ imbuh dia.
Sebelumnya Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Ahmad Dofiri meminta anggotanya yang bertugas selama Operasi Patuh Lodaya 2021menghindari tindakan yang kontra produktif serta sikap arogan. ‘’Sehingga kehadiran Polantas dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,’’ kata dia saat Apel Gelar Pasukan Operasi Lodaya 2021 di Mapolda Jabar.
Menurut Dofiri, dalam operasi kali ini aparat Kepolisian menekankan tiga hal. Pertama, kata dia, meningkatkan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Kedua meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Dan ketiga mencegah penyebaran Covid-19 serta mewujudkan keamanan, keselamatan, cara berlalu lintas (kamselibtacarlantas). ‘’Target yang harus dicapai adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mencegah terjadinya kerumunan massa, terciptanya kamseltibcabcarlantas,’’ ujar dia.