Rabu 22 Sep 2021 18:39 WIB

Vaksin AstraZeneca Kembali Tiba di Indonesia

Pemerintah mendorong percepatan vaksinasi untuk lansia dan remaja.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Indonesia kembali menerima dosis vaksin (ilustrasi).
Foto: Komite Kebijakan Penanganan COVID-19
Indonesia kembali menerima dosis vaksin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Indonesia kembali menambah ketersediaan vaksin Covid-19. Hari ini, pemerintah menerima kedatangan vaksin tahap 73 sebanyak 684.900 dosis vaksin jadi AstraZeneca.

Dengan tambahan ini, total vaksin jadi AstraZeneca, baik melalui pembelian langsung, multilateral, atau bilateral yang sudah ada di Indonesia mencapai 24.520.300 dosis. "Kami mencatat, dengan kedatangan vaksin tahap 73 ini, maka secara total vaksin yang sudah hadir di Indonesia dalam bentuk bahan baku (bulk) dan jadi adalah 268.235.300 dosis," kata Nadia dalam keterangannya, Rabu (22/9).

Menurut Nadia, per 21 September 2021 pukul 18.00, sudah 81 juta orang mendapatkan vaksin dosis pertama dan 46 juta orang di antaranya telah mendapatkan dosis lengkap. Dengan kata lain, 39 per 100 orang penduduk sasaran vaksinasi di Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis pertama.

Nadia menjelaskan, capaian vaksinasi untuk kelompok remaja atau kelompok usia 12 -17 tahun sudah mencapai 12,68 persen dari sasaran vaksinasi untuk dosis pertama. Sementara capaian vaksinasi untuk dosis kedua atau dosis lengkap telah mencapai 8,68 persen dari sasaran vaksinasi.

“Pemerintah sangat mengharapkan dukungan para orang tua, untuk membantu para penerus bangsa kita segera mendapatkan proteksi dari virus Covid-19. Mari kita antar anak-anak kita melakukan vaksinasi agar semakin banyak anggota keluarga yang terlindungi,” kata dia.

Nadia tak memungkiri masih rendahnya cakupan vaksinasi bagi lansia. Menurutnya, hingga kini masih belum menunjukan peningkatan signifikan. "Dari 21,5 juta sasaran vaksinasi, jumlah yang sudah mendapatkan dosis pertama masih berada pada kisaran angka 27,75 persen, sedangkan yang sudah mendapatkan dosis kedua sekitar 19.40 persen," kata dia.

Menurut dia, perlu dukungan semua pihak untuk mendorong vaksinasi lansia karena kelompok ini memiliki risiko kematian tertinggi jika terinfeksi Covid-19. Kemenkes berharap, para petugas di daerah dapat memberikan kemudahan akses dan layanan, sehingga kita mampu menjangkau lebih banyak warga lansia.

"Pemerintah juga mengajak keluarga para lansia, untuk membantu menyegerakan vaksinasi, yang sangat penting guna memberikan perlindungan kesehatan bagi kelompok rentan ini,” ujar Nadia.

Pemerintah, lanjut Nadia, juga terus berupaya keras untuk mengamankan ketersediaan vaksin di tanah air. Salah satunya dengan berkolaborasi dengan banyak pihak dalam melaksanakan distribusi secara cepat dan tepat sasaran.

Nadia memastikan semua vaksin yang dipakai di Indonesia aman dan

berkhasiat untuk melindungi orang dari gejala berat juga kematian akibat Covid-19. "Jadi, masyarakat jangan ragu. Ayo cepat vaksin,” ajak  Nadia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement