Rabu 22 Sep 2021 18:51 WIB

Holding Ultra Mikro Percepat Integrasi Digital

Holding ultra mikro juga akan memiliki platform data UMKM yang komprehensif.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kanan), Dirut Pegadaian Kuswiyoto (kiri), Dirut BRI Sunarso (kedua dari kiri), dan Dirut PNM Arief Mulyadi (kanan) saat penandatangan perjanjian pengalihan saham dalam rangka pembentukan Holding Ultramikro di Jakarta, Senin (13/9).
Foto: Tangkapan layar
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kanan), Dirut Pegadaian Kuswiyoto (kiri), Dirut BRI Sunarso (kedua dari kiri), dan Dirut PNM Arief Mulyadi (kanan) saat penandatangan perjanjian pengalihan saham dalam rangka pembentukan Holding Ultramikro di Jakarta, Senin (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan sejumlah tahap integrasi holding ultra mikro yang terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Holding ultra mikro telah resmi terbentuk setelah dilakukan penandatanganan akta inbreng saham pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara kepada BRI selaku induk holding di Jakarta, pada 13 September 2021.

"Kita sudah mulai menyatukan integrasi sistem digital sehingga dalam setahun ke depan sudah banyak insiatif untuk masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Tiko saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/9).

Untuk tahap pertama, ucap Tiko, holding ultra mikro telah membentuk tim integration management office (IMO), memulai proses implementasi inisiatif co-location, mengembangkan digital acquisition sales platform, memperkenalkan nasabah dengan rangkaian produk yang konprehensif dari tiga BUMN, meluncurkan program Casa untuk mendapatkan nasabah baru.

Sementara tahap kedua, ungkap Tiko, antara lain memperkuat portofolio produk tiga BUMN yang berfokus pada bisnis inti dari masing-masing entitas, memperkenalkan program pemberdayaan yang berfokus pada literasi finansial dan pendidikan digital, dan mengembangkan analisis data.

"Tahap ketiga, holding ultra mikro akan meluncurkan program pemberdayaan secara komprehensif untuk meningkatkan literasi keuangan nasabah, pertumbuhan bisnis, dan penetrasi digital; serta memperkuat kapabilitas analisis data BRI untuk dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan bisnis di seluruh entitas," kata Tiko.

Tiko mengatakan fokus utama holding ultra mikro saat ini ialah melakukan akselerasi integrasi co-location dan digitalisasi. Tiko menyebut holding ultra mikro juga akan memiliki platform data UMKM yang komprehensif dan terintegrasi.

Menurut Tiko, basis data ini akan memudahkan kementerian lain dalam menjangkau para pelaku UMKM. "Mulai 2021 kita berharap program pemberdayaan UMKM ya melalui platform holding ultra mikro saja. Data kita lebih kaya karena ada historis transaksi. Ini akan menjadi sentra data UMKM paling lengkap dan terintegrasi," ucap Tiko.

Mengenai integrasi sumber daya manusia, Tiko menilai masih memerlukan cukup banyak waktu mengingat perbedaan fokus dan juga budaya perusahaan dalam holding. Tiko ingin SDM dalam holding nantinya bisa terintegrasi dalam memasarkan produk milik seluruh anggota holding. 

"Untuk penyatuan SDM itu butuh waktu karena perlu perubahan SOP sekitar satu sampai dua tahun. Nantinya AO PNM dan Pegadaian akan berevolusi tak hanya menjual produk BUMN-nya saja, melainkan BUMN lain di dalam holding," lanjut Tiko.

Tiko menegaskan integrasi SDM bukan berarti mengubah model bisnis dan kekhasan masing-masing BUMN. Menurut Tiko, integrasi tersebut justru akan semakin menguatkan setiap BUMN dalam holding.

Selain itu, ucap Tiko, saat ini masih terdapat dua isu tertunda dalam pembahasan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait persetujuan penggabungan anak usaha Pegadaian yang memiliki bisnis tabungan emas yaitu Galeri 24 dan pengajuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) khusus untuk Pegadaian dan PNM.

Kata Tiko, Kementerian BUMN masih menunggu persetujuan OJK mengenai pembentukan bullion bank atau bank emas untuk Pegadaian menjadi institusi pertama yang menjadi bullion bank."Pegadaian selain bisnis gadai kan juga ada bisnis tabung emas, nah ini perlu satu institusi korporasi untuk melakukan jual beli emas secara fisik, namanya Galeri 24," kata Tiko.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan pembentukan holding ultra mikro terbukti mendorong perbaikan rating perusahaan. Menurut Arief, sinergi ini memberikan manfaat berupa pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi perusahaan.

"Holding dapat memberikan dampak terhadap kinerja keuangan berupa peningkatan laba yang didukung penurunan biaya dana dan optimalisasi biaya operasional," ujar Arief.

Melalui holding, ucap Arief, PNM akan memperoleh akses terhadap sumber pendanaan dengan rate yang lebih baik untuk optimalisasi struktur liabilitas PNM yang masih didominasi obligasi dan perbaikan credit rating PNM, holding akan memberikan dampak perbaikan credit rating sehingga dapat menurunkan biaya dana PNM.

"Dampak sinergi berupa penurunan biaya PNM ini akan diteruskan ke nasabah," ungkap Arief.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengaku sejak awal mendukung pembentukan holding ultra mikro dalam membangun ekosistem terintegrasi yang mampu memutus mata rantai rentenir. Andre menilai holding ultra mikro juga akan memberikan kemudahan akses bagi pelaku usaha menjangkau layanan Pegadaian melalui unit BRI yang tersebar di penjuru desa.

Andre berharap holding ultra mikro benar-benar bisa memberikan akses permodalan dan mendorong nasabah PNM Mekaar dapat naik kelas. "Dengan bergabungnya PNM dan Pegadaian ke BRI, bunga pinjaman tidak 25 persen, seharusnya bisa di bawah 10 persen untuk nasabah Mekaar, masa korporasi besar dapat bunga lebih kecil, UMKM malah besar," kata Andre.

Pimpinan rapat kerja Komisi VI DPR Aria Bima mengatakan Komisi VI DPR mendorong Kementerian BUMN memastikan progres holding ultra mikro  berlangsung efektif sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan dapat meningkatkan manfaat langsung ke masyarakat melakui penurunan suku bunga fasilitas pinjaman. 

"Komisi VI juga meminta adanya sosialiasi intensif ke masyarakat atas pembetukan holding ultra mikro untuk meningkatkan pemahaman masyarakat atas keuntungan pembentukan holding ultra mikro," ujar Aria.

Aria juga mengingatkan pembentukan holding ultra mikro tidak berpengaruh terhadap pemenuhan hak-hak karyawan tiga BUMN dan menyusun kebijakan SDM yang terintegrasi.

Komisi VI, ungkap Aria, juga mendukung pemberlakukan BMPK khusus dari BRI kepada PNM dan Pegadaian agar tetap diizinkan memiliki perusahaan anak yang bergerak di bidang usaha jual beli emas yang selanjutnya diarahkan menjadi bullion bank.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement