REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Herum Fajarwati, mengatakan, pandemi Covid-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di dunia tak terkecuali di Sumbar. Namun, pada triwulan kedua tahun ini, ekonomi Sumbar membaik.
Herum menjabarkan kondisi pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan I tahun 2020 masih tumbuh positif sebesar 3,89 persen. Lalu terkontraksi pada triwulan II sebesar -4,92 persen, triwulan III sebesar -2,91 persen dan -2,23 persen pada triwulan IV. Sehingga pertumbuhan ekonomi selama tahun 2020 sebesar -1,60 persen.
Pertumbuhan ekonomi masih berkontraksi pada triwulan I tahun 2021 sebesar -0,15 persen. Tetapi mulai triwulan 2 tahun 2021, pertumbuhan ekonomi sudah mulai tumbuh positif yaitu sebesar 5,76 persen. Selama ini perekonomian Sumbar ditopang oleh sektor pertanian 21,62 persen, perdagangan 15,66 persen, serta transportasi dan pergudangan 10,70 persen.
"Sektor pertanian merupakan sektor unggulan yang menggerakkan perekonomian di desa/nagari," ucap Herum, Rabu (22/9), dalam kegiatan Seminar Nasional dalam rangka Hari Statistik Nasional (HSN) 2021, yang gelar secara virtual di Kantor BPS Provinsi Sumbar.