Kamis 23 Sep 2021 00:31 WIB

Teknologi Bubble Barrier Atasi Sampah Plastik di Eropa

Bubble Barrier telah diaplikasikan di Belanda.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
[ilustrasi] Warga mencari sampah plastik yang menumpuk di muara sungai Jangkuk, Ampenan, Mataram, NTB, Senin (2/10). Intensitas hujan di Mataram mulai meninggi dan berpotensi mendatangkan bencana banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
[ilustrasi] Warga mencari sampah plastik yang menumpuk di muara sungai Jangkuk, Ampenan, Mataram, NTB, Senin (2/10). Intensitas hujan di Mataram mulai meninggi dan berpotensi mendatangkan bencana banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Kekuatan gelembung kecil dimanfaatkan untuk menghilangkan polusi plastik dari sungai-sungai Eropa. Perusahaan rintisan Belanda, The Great Bubble Barrier, telah mengembangkan cara cerdik untuk mencegat sampah. Caranya  dengan menciptakan tirai gelembung yang mendorong plastik ke sisi saluran air.

Sejak penghalang jangka panjang pertama ini dipasang di Amsterdam pada 2019, hampir 90 persen material apung telah digagalkan mencapai Laut Utara melalui salah satu kanal utama kota.

 

Sekarang tim membawa teknologi mereka ke luar Belanda untuk pertama kalinya. Bubble Barrier aka diluncurkan di Portugal pada musim panas 2022.

 

Lokasi pasti untuk proyek baru belum diungkapkan, tetapi akan tiba di kota pesisir Porto. 

"Ada kebutuhan mendesak untuk tindakan yang menghentikan plastik mengalir ke lautan kita. Dengan pemasangan Bubble Barrier di wilayah Porto, kita akan dapat mengatasi masalah yang dekat dengan sumbernya," kata salah satu pendiri The Great Bubble Barrier Philip Ehrhorn, dilansir di Euronews, Rabu (22/9).

 

 

Menurut sebuah studi baru-baru ini di jurnal Nature, wilayah Porto adalah rumah bagi dua sungai dengan tingkat polusi plastik tertinggi di Portugal.

 

The Great Bubble Barrier adalah bagian dari 'proyek MAELSTROM', konsorsium dari 14 institusi Eropa yang didedikasikan untuk memerangi polusi laut.

 

Didanai bersama oleh UE, proyek yang merupakan singkatan dari 'MarinE Litter SusTainably RemOval and Management' ini akan mengeksplorasi metode baru untuk mendaur ulang dan menggunakan kembali sampah sungai.

 

Ini bukan satu-satunya teknologi baru yang menarik yang sedang diujicobakan. MAELSTROM juga membawa robot kabel bawah air ke Laguna Venesia dan daerah pesisir di sekitar Venesia.

 

 

Bagaimana cara kerjanya?

 

Penghalang gelembung dibuat dengan menempatkan tabung berlubang secara diagonal di dasar sungai, yang menciptakan arus ke atas kemudian mengarahkan plastik ke permukaan dan mengarahkannya ke sistem tangkapan.

 

Sistem ini menangkap plastik yang lebih besar dari 1mm, tetapi cukup lunak untuk memungkinkan ikan yang bermigrasi untuk melewatinya. Pada kenyataannya meningkatkan jumlah oksigen di dalam air, yang lebih menguntungkan ekosistem.

 

Bubble Barrier pertama dipasang di kanal Westerdok Amsterdam, yang mengalir ke sungai IJ, pada 2019.

 

The Great Bubble Barrier dan mitra proyek Ciimar saat ini sedang menilai beberapa lokasi di Porto dan akan mengumumkan pilihan mereka pada akhir tahun.

 

Selanjutnya, bubbler berencana untuk membawa teknologi mereka ke Asia, di mana 8 dari 10 sungai paling tercemar di dunia berada. (Idealisa masyrafina) 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement