Pemkot Semarang Buka Peluang Kerja Sama dengan Denmark
Red: Muhammad Fakhruddin
Foto udara lapisan geomembran menutup hamparan lahan bekas timbunan sampah untuk menghasilkan metana pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Landfill Gas di Tempat Pembuangan Akhir Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/4/2021). Pada tahun 2021 Pemerintah Kota Semarang berencana mengembangkan proyek Pengelolaan Sampah Energi Listrik (PSEL) berteknologi insinerator yang akan menghasilkan 20 Megawatt listrik sebagai upaya mengurangi produksi sampah sekitar 1.000 ton per hari di TPA tersebut. | Foto: Antara/Aji Styawan
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang membuka peluang kerja sama dengan Denmark untuk membangun kembali Ibu Kota Jawa Tengah setelah melewati kondisi genting pandemi COVID-19.
Peluang kerja sama tersebut terbuka setelah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima kunjungan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen, di Semarang, Rabu (22/9).
Wali kota menyambut baik terbukanya dukungan Denmark untuk penguatan sistem mitigasi bencana, seperti kebakaran, serta pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan. "Salah satu yang kami tertarik yakni penguatan sistem mitigasi bencana terkait pemadam kebakaran," katanya.
Kota Semarang, lanjut dia, juga memiliki program pengolahan sampah menjadi listrik. Sementara Duta Besar Larsen menekankan adanya dukungan Denmark kepada Kota Semarang untuk lebih cepat memulihkan diri setelah keadaan genting dalam menghadapi pandemi.
"Kami ingin mendengar kerja sama apa saja yang bisa dibina dengan Pemerintah Kota Semarang, khususnya yang terkait dengan energi dan lingkungan," katanya.
Melalui kerja sama ini nantinya, kata dia, perekonomian masyarakat Kota Semarang dapat meningkatkan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi.