REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim penyebaran kasus Covid-19 saat ini di Kota Bandung relatif terkendali. Klaim tersebut berdasarkan kondisi positivity rate serta keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 yang rendah dan konfirmasi aktif turun.
"Kalau kita berdasarkan data saya tidak ragu Bandung terkendali," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna kepada wartawan saat meninjau vaksinasi di SMKN 15 Bandung, Kamis (23/9).
Ia menuturkan, positivity rate kasus Covid-19 di Bandung saat ini di angka 0,8 dibawah ambang batas WHO 5 persen. Keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 berada di angka 12 persen. Kasus konfirmasi aktif yang masih ada relatif tidak berat mayoritas orang tanpa gejala (OTG).
"Sekarang kita sudah tidak lagi tempat isoman karena semua bisa diselesaikan di tempat tinggal masing-masing kemudian di wilayah bisa maksimal," katanya.
Ema menuturkan, saat ini pihaknya berharap level Covid-19 di Kota Bandung bisa turun. Ia menjelaskan, penyebab Kota Bandung masih berada di level 3 karena Bandung bagian dari wilayah aglomerasi Bandung Raya yang menjadi tempat tujuan utama.
Ia melanjutkan, pihaknya sedang berupaya mengakselerasi vaksinasi bagi remaja usia 12 tahun hingga 17 tahun. Pola kegiatan vaksinasi bagi mereka yang sebelumnya berbasis kewilayahan dan tempat tinggal diubah menjadi vaksinasi di sekolah.
Ema mencontohkan siswa di SMKN 15 Bandung hampir 50 persen dari total 1.200 siswa sudah divaksin. Vaksinasi bagi usia 12 tahun hingga 17 tahun di Kota Bandung sudah mencapai 24 persen sedangkan total vaksinasi keseluruhan hampir mencapai 80 persen dosis pertama.
"Kalau melihat begini saya pikir di September bisa 82 atau 83. Artinya target kita bulan Desember 100 persen bisa lebih awal artinya November optimis dikalkulasi vaksinasi di Kota bandung bisa tercapai," katanya.
Ia mengatakan apabila vaksinasi dapat tercapai 100 persen maka pembentukan herd immunity bisa terjadi lebih awal. Pihaknya pun berharap masyarakat dapat kembali menjalani hidup normal sebelum terjadi pandemi Covid-19.