REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta Pemerintah Pusat turut memprioritaskan pasokan vaksin Covid-19 untuk daerah-daerah penyangga Ibu Kota, tak hanya DKI Jakarta. Hal itu sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa angka vaksinasi di sejumlah daerah di Provinsi Banten masih rendah.
“Memang distribusi dari pusatnya masih terbatas. Kalau kami di provinsi, Pusat kirim berapa ya langsung kami distribusikan ke kabupaten/ kota,” ujar Andika dalam keterangan resmi, Kamis.
Dia mengatakan, dari target sekitar 18 juta dosis vaksinasi Covid-19 di Provinsi Banten, Pemerintah Pusat baru mengalokasikan kurang lebih 8,5 juta dosis. Sehingga jumlah dosis vaksin yang dibutuhkan di sejumlah daerah di Banten atau wilayah-wilayah penyangga Ibu Kota masih sangat kurang.
“Targetnya kan 70 persen penduduk, jadi sekitar 9 juta penduduk, artinya kita butuh 18 juta dosis untuk meng-cover dua kali dosis. Sementara alokasi dan distribusi dari Pusat untuk Banten baru 8,5 juta dosis,” terangnya.
Andika berpendapat, prioritas Pemerintah Pusat kepada DKI Jakarta selama ini tidak akan berjalan dengan baik hasilnya jika daerah penyangganya tidak ikut diprioritaskan. Dia meminta agar alokasi dan distribusi vaksin untuk Banten dapat lebih ditingkatkan.
“Kan percuma kalau Jakarta clear juga, kalau orang Tangerang yang banyak beraktivitas di Jakarta belum ter-cover (vaksin Covid-19),” ucap dia.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat, pelaksanaan vaksinasi dosis satu di Provinsi Banten saat ini telah menjangkau sebanyak 3,6 juta lebih sasaran atau tercapai 39,56 persen dari target sebanyak lebih dari 9,2 juta jiwa. Adapun, capaian vaksinasi dosis dua baru menyasar kepada sekitar 2 juta jiwa atau 20,55 persen dari target.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyoroti rendahnya capaian vaksinasi di sejumlah daerah di Provinsi Banten. Ada beberapa kabupaten/ kota di Banten yang capaian vaksinasinya masih di bawah 20 persen.