Kamis 23 Sep 2021 12:51 WIB

Muktamar Ke-34 NU, Gus Hasan: Jadi Momentum Konsolidasi

Waktu pelaksanaannya masih akan diputuskan dalam kegiatan Munas Alim Ulama.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Muktamar ke-34 NU, Gus Hasan: Jadi Momentum Konsolidasi. Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Muktamar ke-34 NU, Gus Hasan: Jadi Momentum Konsolidasi. Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Muktamar NU ke-34 di Lampung. Namun, untuk waktu pelaksanaannya masih akan diputuskan dalam kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) yang akan digelar pada 25-26 September 2021 di Jakarta.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah atau yang biasa dipanggil Gus Hasan mengatakan jika Muktamar NU diputuskan digelar pada 2022, maka perencanaan dan kesiapan pelaksanaan harus lebih baik dan berkualitas. Selain itu, menurut dia, konsistensi terhadap hasil-hasil keputusan organisasi pada masa perpanjangan kedua kali masa khidmat PBNU juga harus menjadi momentum konsolidasi organisasi.  

Baca Juga

"Ini harus menjadi momentum konsolidasi organisasi yang lebih utuh dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi, politik, pendidikan dan sosial kemasyarakatan, sebagai tanggung jawab keumatan dan kebangsaan yang dapat dipertanggungjawabkan," ujar Gus Hasan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/9). 

Sementara, jika Muktamar NU dilaksanakan tahun ini, maka harus direncanakan dan disiapkan secara sungguh-sungguh dengan melibatkan semua PWNU di seluruh Indonesia. Menurut dia, semua rangkaian kegiatan Muktamar tersebut juga harus memenuhi standar protokol kesehatan.

"Juga agar dipastikan pendistribusian pembahasan agenda-agenda Muktamar dengan tetap memenuhi standar protokol kesehatan," ucap Gus Hasan.

Dia menambahkan, pelaksanaan Muktamar ke-34 NU harus mengacu kepada ketentuan AD/ART, termasuk keputusan-keputusan melalui mekanisme organisasi dan dimusyawarahkan secara menyeluruh pada kegiatan Munas Alim Ulama dan Konbes NU pada 25- 26 September 2021.

"Mengenai mekanisme kapan penyelenggaraanya (Muktamar), semua diserahkan kupada keputusan Munas Konbes NU di Jakarta yang akan digelar di Hotel Grand Syahid," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement