REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tahun sejak resmi lahir dan beroperasi di Singapura, pada Agustus 2019, Pertamina International Marketing & Distribution Pte Ltd (PIMD) terus menunjukkan kinerja positif. Sebagai salah satu anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), PIMD diberi mandat dalam menjalankan bisnis kargo dan bunker trading di kawasan Asia Pasifik, serta menjadi ujung tombak perusahaan dalam melakukan ekspansi bisnis hilir ke wilayah regional dan internasional.
Sepanjang tahun 2020, PIMD terus agresif dan mengambil kesempatan untuk terus meningkatkan kinerjanya meskipun turut terdampak oleh pandemi yang memengaruhi segala lini bisnis dan perekonomian global. Dalam bisnis bunker trading, kinerja PIMD tercatat 37 persen lebih tinggi (+37 persen) dari target yang ditetapkan, dan dalam bisnis kargo trading tercatat mencapai 50 persen lebih tinggi (+50 persen) dari target yang diamanahkan.
Pencapaian target ini turut didukung dengan kesiapan PIMD untuk memenuhi kebutuhan pasar, yakni penyediaan kapal untuk operasional kargo dan bunker trading tersebut. Tercatat, PIMD mengoperasikan enam kapal tambahan yang mendukung keberhasilan PIMD untuk pengiriman bunker dengan total 1.34 juta Metrik Ton (MT) sepanjang tahun 2020.
Managing Director PIMD, Agus Witjaksono mengatakan bahwa kinerja ini tidak terlepas dari strategi ekspansi yang tetap dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dari bisnis yang PIMD geluti. Selain itu, Agus melanjutkan bahwa PIMD memegang teguh komitmen perusahaan, antara lain komitmen untuk menyalurkan produk terbaik, komitmen ketepatan waktu, komitmen standar kesehatan dan keselamatan, dan terakhir komitmen kami dalam aspek menolak penyuapan atau fraud.
“Hasil dari seluruh inisiatif dan ketekunan ini berhasil kami wujudkan dengan profit margin PIMD yang sehat dan sesuai benchmark dengan perusahaan trading sejenis di Singapura. Bahkan di Bulan November 2020, rata-rata penjualan bahan bakar bunker PIMD mencapai 150 hingga 200 Kilo Ton (kT) per bulannya. Figur ini setara dengan 2.7 persen dari total pasar yang ada di Singapura, ini adalah pencapaian yang luar biasa di tahun pertama PIMD beroperasi secara penuh dalam bisnis trading, dan akan kami pertahankan di tahun 2021 ini,” ujar Agus.
Tahun 2021, PIMD Kembali melanjutkan tren positifnya, berbagai inisiatif baru juga terus dilakukan untuk menjawab tantangan dan respons pasar. Pada semester satu 2021, PIMD berhasil mencatatkan total volume yang berhasil dilayani perusahaan hingga 3.9 juta metrik ton (MT), 1.5 juta MT dari bunker trading dan 2.4 juta MT dari kargo trading. Pada tahun ini direncanakan PIMD juga akan menambah tiga armada kapal untuk mendukung pencapaian kinerja bunker dan kargo trading tersebut.
“Inisiatif ini tentunya dalam rangka mendukung percepatan dan peningkatan kualitas layanan PIMD. Selain penambahan kapal, kami saat ini juga sedang menyiapkan titik suplai dan area berlabuh armada kapal kami, yakni di Pulau Nipa. Lokasi ini sangat strategis karena berada di jalur pelayaran internasional. Pulau Nipa juga menjadi antisipasi atas terus meningkatnya kepadatan di perairan Singapura, jadi kita siapkan titik suplai ini di perairan Indonesia yang secara geografis sangat menguntungkan,” tambah Agus.
Sesuai mandatnya selaku ujung tombak Pertamina dalam melakukan ekspansi bisnis di Kawasan Asia Pasifik, di tahun 2021 ini PIMD telah melaksanakan beberapa inisiatif program, seperti masuk ke pasar Filipina dan Thailand. PIMD saat ini juga telah melakukan penjualan minyak mentah bekerja sama dengan Pertamina International Eksplorasi & Produksi (PIEP) yang berlokasi di Aljazair.
“PIMD akan terus berinovasi, menjaga kinerja, dan agresif mengambil kesempatan dalam upaya mencapai visi perusahaan yakni the leading marketing and distribution company in Asia and beyond. PIMD juga secara aktif mengambil peran pada bisnis energi ramah lingkungan atau green energy, seperti Carbon Trading, LNG, Green Hydrogen dan lainnya, ini adalah komitmen perusahaan terhadap Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Sustainable Development Goals (SDG) tentang energi bersih dan terjangkau serta untuk mendukung climate action,” terang Agus.