Kamis 23 Sep 2021 19:25 WIB

Masjid Tertua di India Siap Dibuka Kembali Setelah Renovasi

Setelah renovasi, masjid tertua di India akan dibuka kembali.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Tertua di India Siap Dibuka Kembali Setelah Renovasi
Foto: Kerala News
Masjid Tertua di India Siap Dibuka Kembali Setelah Renovasi

REPUBLIKA.CO.ID,KERALA -- Masjid pertama dan tertua di India siap menyambut kembali umat Muslim maupun masyarakat umum. Cheraman Juma Masjid siap dibuka setelah mengalami renovasi dan konservasi.

Masjid yang dibangun dengan keindahan dan gaya klasik tahun 629 M ini mengalami proses pemulihan selama hampir 30 bulan, di bawah Proyek Warisan Muziris (MHP) yang dikelola negara.

Baca Juga

Dilansir di NDTV, Kamis (23/9), rumah ibadah ini terletak di Kodungallur taluk, distrik Kerala tengah. Struktur warisannya diciptakan kembali selaras dengan karakter dan estetika aslinya, yang menelan biaya 11,4 juta Rupee atau setara Rp 2,1 miliar.

Selain inisiatif renovasi dan konservasi yang dimulai pada Mei 2019, Museum Warisan Islam dua lantai juga dibangun di masjid ini. Pembangunan museum menghabiskan hampir 10 juta Rupee, dengan perbaikan internal masih berlangsung.

Setelah menyerahkan surat penyelesaian kepada pemerintah, otoritas PLTMH kini menunggu tanggal Ketua Menteri Pinarayi Vijayan untuk membuka kembali masjid tertua ini bagi pengunjung.

"Kami menunggu hari dari Ketua Menteri untuk fungsi pengukuhan. Jika situasi Covid-19 sepenuhnya terkendali, kemungkinan terjadi dalam dua minggu ke depan," kata Managing Director MHP, PM Noushad.

Noushad mengatakan mereka lebih fokus pada pelestarian bagian yang ada dari struktur lama, serta menciptakan kembali penampilannya di masa lalu berdasarkan foto-foto lama.

“Kami menghancurkan struktur beton tambahan yang ditambahkan ke bangunan utama pada 1974. Kami menciptakan kembali struktur lama masjid dengan atap genteng seperti yang terlihat pada foto-foto lama,” lanjutnya.

Untungnya, beberapa bagian dari struktur dasar ditemukan dipertahankan seperti itu. Ia juga menambahkan, bagian-bagian tersebut telah direnovasi dan dilestarikan.

Selain upaya pelestarian PLTMH, proyek konstruksi multi-crore juga sedang berlangsung di masjid di bawah naungan manajemen masjid. Sebuah aula doa bawah tanah sedang dibangun, yang direncanakan menampung setidaknya 2000-3000 umat.

"Pekerjaan struktural dan plesteran internal sudah selesai. Pekerjaan lantai dan beautifikasi sedang menunggu dan diharapkan segera selesai," ujar Noushad.

MHP, yang dipercayakan mengelola warisan oleh pemerintah negara bagian, telah memulai diskusi dengan komite masjid dan menandatangani MoU untuk melaksanakan inisiatif renovasi dan konservasi.

Setelah renovasi, PLTMH sekarang menunggu persetujuan untuk memasukkan Masjid Cheraman Juma ke dalam 'Misi Nasional Peremajaan Ziarah dan Peningkatan Spiritual' (PRASAD) Kementerian Pariwisata Persatuan.

Sebuah proposal untuk proyek senilai 100 juta Rupee telah diajukan ke Pusat. Ia menambahkan, pembangunan pusat fasilitasi dan peremajaan kolam di masjid akan menjadi kenyataan jika dimasukkan dalam skema PRASAD.

Masjid Cheraman menempati tempat penting dalam peradaban Muziris yang menikmati kejayaan sebagai pusat perdagangan terbesar dunia kuno di Timur. Mereka memperdagangkan segala sesuatunya, mulai dari rempah-rempah hingga batu mulia.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement